
WNA Diduga Jadi Sopir untuk Jemput Turis Asing di Bandara Bali Tuai Protes Driver Lokal
LIPUTAN6.com, Jakarta Masalah transportasi menghidupkan kembali perselisihan di Bali. Kali ini dikabarkan bahwa beberapa warga negara asing (asing) pergi ke wisatawan asing yang baru saja tiba di Bali melalui I Gusti Nurjah Rai. Tidak hanya sebagai pengemudi, orang asing juga menyebutkan panduan untuk wisatawan asing.
Ini mengeluh tentang pengemudi taksi konvensional di wilayah bandara Bali. Situasi ini juga menarik protes dari pengemudi lokal. Dilaporkan dari akun Instagram @indopolitic, 7 Januari 2024, Forum Pengemudi Pariwisata Bali memiliki tindakan damai di depan gedung Bali DPRD.
Salah satu persyaratan yang diungkapkan oleh pengemudi pariwisata adalah masalah jumlah orang asing yang mengambil wisatawan asing yang baru saja tiba di bandara Nurjah Rai. “Pengunjung membawa pengunjung. Jeruk makan jeruk, Tuan. Kamu terkejut. Jadi di mana migrasi?” Wayan Widiasasa, salah satu perwakilan kepemimpinan untuk kepemimpinan DPRD Bali di Bali DPRD Wantilan.
Itu juga menjadi perhatian para politisi serta desainer ni luh djelanik yang sekarang menjadi anggota DPRD Bali. Di unggahan akun Instagram, Ni Luh mengambil kantor imigrasi dan meminta undang -undang untuk memantau alien mulai dari lingkungan desa biasa dan di kantor.
Upaya lain juga dilakukan oleh Ni Luh Saar untuk menanggapi kombinasi serikat pengemudi Bali yang menghasilkan tiga perjanjian. Hasil kesepakatan dibagikan di akun Instagram @niluhdjelanik pada hari Jumat. 10 Januari 2025.
Meskipun dia tidak menyebutkan orang asing yang menjadi pengemudi di Bali, kesepakatan itu secara tidak langsung mencoba menghancurkan orang asing untuk menjadi pengemudi. Upload ditulis, berdasarkan masuknya ni luh djlantik dan susu bersama dengan penggabungan pengemudi Bali untuk membuat perjanjian berikut:
1 Hanya pemegang Bali KTP dengan kendaraan pelat DK yang dapat menjadi pengemudi online (mobil dan sepeda motor) di Bali.
2. Mengisi ulang pelat penumpang khusus
3
Sementara itu, Perusahaan Transportasi Indonesia (MTI) sedih melihat nasib transportasi umum yang samar di pulau para dewa, Bali. Alasannya adalah bahwa bantuan keuangan dari Kementerian Transportasi untuk Trans Metro Dewata berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
Presiden daerah Bali MTI, saya memang Rai Ridharta menyatakan keprihatinannya. Menurutnya, area Bali masih membutuhkan transportasi umum untuk menghancurkan kemacetan. Namun, dukungan untuk bantuan pendanaan membuat upaya ini terbatas.
“Operasi TMD mendukung dana dari Kementerian Transportasi dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
“Menjelang akhir pendanaan dukungan oleh Kementerian Transportasi dan Pendanaan, tidak jelas untuk melanjutkan kegiatan kami, membuat TMD ke samping,” tambahnya.
Dia mengatakan, tidak ada kejelasan tentang kelanjutan dari Layanan Trans Metro. Selain itu, katanya, tidak ada kejelasan dari awal di sektor transportasi untuk mendukung biaya operasinya.
“Pemerintah Sarbagita setempat belum memberikan informasi, kepastian, dan jaminan kelayakannya. Sementara itu, Kementerian Transportasi tidak membuat pernyataan resmi tentang pengoperasian Trans Dewata pada tahun 2025.
Berita terbaru, Kementerian Transportasi (Kemenhub) telah melewati pengelolaan transportasi jalan umum dengan provinsi Bali di Provinsi Bali dan D.I Yogyakarta di Pemerintah Provinsi (Pemprov). Transisi ke manajemen transportasi juga memanggil teman bus mulai Januari 2025.
Transisi manajemen ini didasarkan pada nota kesepakatan HK.201 / 8/16 / DRJD / 2019 tentang pengembangan, pengembangan dan pengoperasian transportasi umum perkotaan di Denpasar dan memorandum dari HK.201 / 8/11 / DJRJD / 2019 untuk pengembangan, pengembangan Yogyakarta.
“Berdasarkan perjanjian bersama antara Direktorat Jenderal HubDate dan Pemerintah Daerah tentang Perencanaan, Pengembangan dan Pengoperasian Transportasi Umum Burgeois bahwa periode waktu untuk implementasi perjanjian bersama berlaku selama 5 tahun sejak 2019 berakhir pada tahun 2024,” kata tindakan tersebut. Manajer Umum Kementerian Transportasi Ahmad Yani, dalam pernyataan tertulis, Kamis, 2 Januari 2025, disebut oleh saluran bisnis LIPUTAN6.com.
Untuk informasi, program subsidi bus berlangsung lima tahun dan kemudian berlanjut terlepas dari pemerintah daerah mana pun. Di banyak daerah, program ini dilanjutkan oleh pemerintah yang menyediakan layanan maksimal kepada masyarakat.