gbk99

Terima Press Card Number One, Umi Sjarifah Buktikan Eksistensi Jurnalis Perempuan

Read Time:2 Minute, 29 Second

Jakarta, mitsubishimotorbdg.com – Hari Pers Nasional (HPN) 2025 adalah momen khusus di dunia jurnalisme di Indonesia. Program tahunan ini juga semakin istimewa bagi jurnalis yang menerima kartu pers nomor satu (PCNO) atau kartu pers nomor satu dari Asosiasi Jurnalis Indonesia (PWI), salah satunya adalah Umi Sjarifah. Pemimpin (editor) dari media yang spektakuler ini telah berhasil membuktikan keberadaan seorang jurnalis perempuan.

Umi Sjarifah Dalam sebuah pernyataan tertulis, Minggu, 9 Februari 2025, mengatakan: “Al -hamullah, HPN pada tahun 2025, Kalimantan Selatan, yang menerima PCNO, biaya jurnalistik tertinggi PWI tetap ada dan keberadaan mempertahankan keberadaan sebagai jurnalis.

UMI berterima kasih kepada Presiden PWI Hendry Changun dan dewan dewan lainnya, termasuk Komite Selatan Kalimantan HPN 2025, ke Raja Parindungan Pane. Di bawah kepemimpinan Negra, ia juga memberikan pengakuan kepada komite khusus yang memilih diskon PCNO.

“Terima kasih telah memilihnya sebagai salah satu penerima PCNO di HPN tahun ini. Penghargaan ini adalah jurnalis yang profesional dan termotivasi untuk saya. Kode Etika.

Umi percaya bahwa menjadi jurnalis tidak hanya dalam jurnalisme tetapi juga dalam misi bangsawan. Bagi seorang Muslim, jurnalis sebenarnya adalah penerjemah propaganda. Pers juga mengambil posisi penting di Indonesia. Faktanya, pers sering dianggap sebagai kolom keempat negara demokratis atau real estat demokrasi keempat keempat sebagai sarana kontrol sosial kehidupan demokratis.

“Kembali, di masa lalu, jurnalis itu tidak mudah hari ini. Di masa lalu, ketika ia menjadi seorang jurnalis, mesin tik harus S-1. Tidak ada langsung, hanya dengan pemahaman dangkal dari siaran pers, yang sebenarnya tambalan Pers Pers, “katanya,” kasir PWI pusat.

“Penting bagi semua jurnalis untuk memahami bahwa jurnalis menghormati profesi,” kata seorang jurnalis. Jurnalis selama 30 tahun terakhir.

Umi, yang saat ini menjadi bek, telah memutuskan untuk memperkuat peran jurnalis perempuan di dunia media dan jurnalisme modern.

Ketika media cetak masih ada 30 tahun yang lalu, Umi Sjarifah adalah seorang jurnalis profesional. Setelah lulus dari studi universitas, ia menjadi profesi jurnalistik di surat kabar Inti Jaya. Setelah media tradisional memudar, Umi masih ada sebuah majalah yang disebut “Lansekap”.

Tidak hanya media cetak, masih sebagai orang yang sah, dan kemudian siaran sudut media online. Kedua media disetujui oleh Dewan Pers.

Reporter

Sebagai seorang jurnalis, ia dilemparkan ke dalam sebuah buku yang diluncurkan dalam waktu dekat. Termasuk “Program Berkat Media Jumat”, yang ia mulai selama periode Coveid-19.

Di usia muda lainnya, UMI masih tertarik untuk belajar. Lulusan pembela yang terkemuka di Jakarta Dirgantara Marshal Suryadarma (elemen).

Bersamaan dengan Umi Sjarifa, diskon PCNO berasal dari Jakarta, HPN 2025 Kalimantan South Maninggolan Lumbanradja, Naek Efendi Pangaribuan dan Wilson Lumi. Biaya itu diberikan kepada penerima manfaat dari biaya setelah komite terpisah.

Sebagai informasi, PCNO telah menjadi biaya tertinggi dari PWI pusat ke Jurnais, disetujui oleh kompetensi jurnalis asli, untuk waktu yang lama di dunia jurnalis tanpa gangguan profesional dan bertujuan untuk membantu organisasi. PCNO diberikan setiap tahun kepada HPN, yang diadakan setiap bulan Februari. Band jurnalis palsu ditangkap di Jakar Selatan, dan peran wanita misterius itu dibor oleh geng jurnalis palsu untuk memeras para korban Rp 10 juta korban. mitsubishimotorbdg.com.co.id pada 16 Februari 2025

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Mencegah Pneumonia: Bagaimana Vaksinasi Melindungi dan Menyelamatkan Kelompok Rentan
Next post 3 Akun Media Sosial Ditutup Gara-gara Judi Online