Pria Ini Simpan Mayat Ayahnya 2 Tahun di Lemari, Alasannya Bikin Miris

Read Time:1 Minute, 57 Second

LIPUTAN6.COM, Jakarta, 56 -YEAR -LAGA di Jepang, Nobahiko Suzuki, bertekad untuk menyembunyikan tubuh ayahnya di lemari pakaian selama lebih dari dua tahun. Prosedur ini dilakukan untuk menghindari biaya pemakaman yang mahal.

Sang ayah, yang berusia 86 tahun, meninggal pada Januari 2023. Tidak hanya itu, Suzuki juga diselidiki karena dugaan penipuan karena ia melanjutkan ayahnya dua tahun setelah kematian ayahnya.

Kasus ini terungkap ketika restoran Suzuki Cina di Tokyo ditutup selama seminggu, yang membuat tetangga curiga dan memberi tahu polisi. Ketika polisi mencapai rumahnya, mereka menemukan kerangka ayah di lemari pakaian.

Penemuan yang mengerikan ini mengejutkan masyarakat Jepang dan menyebabkan perdebatan di ruang elektronik. Ini menyoroti masalah biaya pemakaman yang tinggi di Jepang, yang merupakan beban besar bagi banyak keluarga.

Di bawah ini adalah tinjauan penuh yang dilaporkan pada hari Senin (4/28/2025) oleh LIPUTAN6.com dari DNA India.

Banyak pengguna internet mengungkapkan simpati mereka terhadap Suzuki untuk memahami masalah ekonomi yang dapat ia hadapi. Tidak sedikit yang mengutuk tindakannya dianggap tidak manusiawi dan melanggar hukum.

Pemakaman di Jepang sangat tinggi. Proses pemakaman tradisional Jepang sangat kompleks dan mencakup banyak ritual, serta harga tanah pemakaman yang mahal, adalah faktor terpenting yang menyebabkan biaya tinggi.

Tidak hanya itu, keluarga juga harus menyiapkan banyak biaya lain, seperti biaya pembakaran mayat, biaya pemakaman dan biaya membuat saksi besar (batu nisan). Ini jelas merupakan beban berat bagi banyak keluarga, terutama bagi mereka yang menderita kondisi ekonomi yang buruk.

Masalah Suzuki menjadi sorotan karena mengklarifikasi kenyataan pahit yang dihadapi banyak keluarga di Jepang tentang biaya pemakaman.

Dalam penyelidikan, Suzuki mengakui tindakannya, mengatakan bahwa masalah keuangan adalah alasan utama baginya. Dia mengatakan kepada pihak berwenang bahwa biaya pemakaman di Jepang mahal.

Menurut pengakuannya, suatu hari di awal 2023, ia kembali ke rumah dan menemukan bahwa ayahnya tanpa kehidupan. Alih -alih melaporkan kematian, Suzuki memilih untuk menyembunyikan tubuh ayahnya dan masih menerima dana pensiun, yang sekarang sedang diselidiki oleh pihak berwenang.

Biaya pemakaman di Jepang sendiri sudah tinggi, dengan rata -rata 1,3 juta yen, atau lebih RP. 7,5 juta menurut pendaftaran San Holdings Inc. Fenomena ini menekankan tekanan ekonomi yang dapat mendorong pekerjaan yang parah.

Masalah ini juga menimbulkan pertanyaan tentang dukungan sosial lansia dan keluarga mereka dengan masalah ekonomi di Jepang. Harus ada evaluasi sistem dan kebijakan saat ini untuk memastikan bahwa setiap orang bisa mendapatkan penguburan yang tepat, terlepas dari kondisi keuangannya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 3 Kesalahan Saat Mencuci Kain Berwarna Putih yang Kerap Diabaikan, Apa Saja?
Next post Cuaca Mulai Membaik, 7 Kawasan Wisata Nonpendakian di Gunung Rinjani Dibuka Kembali