
PLN Indonesia Power Turunkan Emisi Karbon hingga 921 Ribu Ton CO2
LIPUTAN6.com, Jakarta PLN Indonesia Power (PLN IP) berupaya memenuhi kebutuhan listrik Indonesia, yang memfasilitasi aspek stabilitas lingkungan, di sisi lain, perusahaan juga berupaya mengurangi emisi karbon.
PLN Indonesia Power (PLN IP), Edwin Nogra Botra mengatakan bahwa PLN IP terus bergerak dalam bisnisnya, yang terlibat dalam emisi melalui berbagai upaya, dimulai dengan pengembangan pabrik baru berdasarkan sumber energi terbarukan (EBT) untuk menggunakan teknologi kopi di Cap.
Edwin mengatakan pada hari Selasa (25.02.2025): “Selain melanjutkan pengembangan tanaman EBT, kami juga mempresentasikan kopi dengan stroke, karena kopi yang kami gunakan pada tahun 2024 mampu menghasilkan energi hijau 814 GW -on Selasa (25.02.2025),” kata Edwin pada hari Selasa (25.02.2025).
Edwin menemukan bahwa berbagai upaya yang dilakukan oleh PLN Indonesia Power menemukan dampak positif pada lingkungan dengan penurunan emisi karbon sebesar 921.119 ton karbon dioksida.
Untuk memimpin Edwin, roda komersial perusahaan didorong oleh lingkungan, sosial dan manajemen (ESG). Dia juga menerima Asosiasi Kepemimpinan Hijau oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) atas hadiah yang sesuai di lingkungan.
Menteri Lingkungan (LH)/Presiden Badan Kontrol Lingkungan (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa penghargaan yang sesuai diberikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dengan penggunaan standar perlindungan lingkungan terburuk.
“Ini digunakan dengan benar untuk membuat keputusan, dasar -dasar evaluasi administrasi, organisasi hijau untuk operasi perusahaan, eksekutif dan pendiri secara ketat untuk efisiensi perusahaan. Terima kasih atas mereka yang memiliki niat baik, dan jumlah utama pengaturan lingkungan,” kata Hanif Fezel.
Daya PLN Indonesia akan meningkatkan listrik yang diperoleh dari energi terbarukan baru (EBT) 2,4 GW -secara pribadi pada tahun 2035, dan penciptaan dua proyek energi terbarukan (EBT), yang merupakan Hugun dan hidrogen untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
Power Edwin Nugraha Putra mengatakan bahwa PLN IP akan terus meningkatkan kekuatan pembangkit listrik EBT. Saat ini, PLN IP adalah perusahaan listrik terbesar di Asia Tenggara dengan total 21,5 GB.
Edwin mengatakan: “Pengembangan EBT adalah kebutuhan sebagai bentuk komitmen kami untuk menerapkan transfer energi untuk memperkuat pemerintah dalam mencapai emisi nol murni pada tahun 2060.”
Edwin, PLN Indonesia Power, memiliki dua proyek utama untuk pengembangan EBT, proyek Hijaunesia dengan kapasitas total 1,055 megawatt, yang terdiri dari 12 pembangkit listrik tenaga surya (PLT) dan pembangkit listrik 1 BAI (PLI). PLN Indonesia Power juga memiliki tanggal yang berhasil pada tahun 2023, program sebelum proyek Mitra Hijaunesia dikeluarkan.
Edwin mengatakan: “Kekuatan PLN Indonesia akan mengembangkan EBT menjadi 6,4 GB pada tahun 2033, mulai dari guru pertama pada tahun 2026 dengan 613 megawatt, yang didominasi oleh pembangkit listrik tenaga surya,” kata Edwin.
Proyek EBT berikutnya adalah proyek Codononia, yaitu 1345 MW, dijadwalkan untuk menyelesaikan pembangkit listrik PLTA pada tahun 2035.
Edvin mengatakan: “Proyek Hijaunesia dan proyek Kodernesia tidak hanya pengembangan EBT, tetapi juga dengan aplikasi PLN yang membawa PLN Indonesia dalam aspek lingkungan, sosial dan manajemen (ESG).”
PLN Indonesia Power juga terus mengikuti Proyek Hijaunesia dan Proyek Sepak Bola Air. Ini juga menarik investor untuk meluncurkan proyek, dan ini juga dilakukan di Forum Mandiri (MIF) untuk investasi pada tahun 2025.
“Melalui Forum Indonesia ini di Indonesia, ia berusaha menarik investor global untuk mempercepat EBT di Indonesia,” kata Edwin.