Peneliti Kembangkan Beras Super untuk Cegah Stunting, Kaya Gizi dan Tahan Hama

Read Time:2 Minute, 19 Second

LIPUTAN6.COM, masalah yang menakjubkan Jakarta adalah salah satu hambatan untuk mencapai cita -cita emas Indonesia 2045.

Ini adalah peneliti Gadjadh Fashion (UGM), Prof. Taryon, M.Sc., untuk menciptakan produk beras yang kaya akan nilai gizi. Produk beras, yang dikatakan sebagai premium, disebut terdakwa.

Menurut Tarton, inovasi tuduhan beras dimaksudkan untuk menghilangkan masalah kekurangan gizi. Terutama zat besi (Fe) dan seng (Zn) pada anak -anak dan wanita hamil yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak -anak menghambat dan menyebabkan gejala nyeri atau menakjubkan.

Beras, sebagai makanan utama orang Indonesia, adalah salah satu pilihan yang menjanjikan karena tersedia dan memiliki ketersediaan tinggi. Tidak seperti beras biasa, tuduhan beras menghasilkan 7 varietas Gadjadh Fashion Gogo Rancah (Gamagora).

Gamagora Ross adalah hasil dari penelitian UNGM inovatif yang telah berhasil menciptakan biji padi hibrida, Gamagora 7. Biji ini memiliki keunggulan produktivitas yang lebih besar daripada beras lainnya, lebih dari 10 ton per hektar.

Selama pengembangannya, Ross Presocazi menggunakan pupuk Pupuk yang sangat pintar (SSF), yang juga merupakan hasil dari inovasi UNGM.

“Gagasan dan penelitian biofftifikasi, yaitu peningkatan jumlah makanan dalam tumbuh tumbuh, dimulai untuk waktu yang lama, hanya untuk mereka yang mulai hanya pada tahun 2023.

Penelitian tentang pengembangan beras dilakukan oleh Departemen Pertanian, Fakultas Pertanian, bekerja sama dengan sektor swasta, tim peneliti pangan, melihat nilai strategis beras ini.

Varietas Ross Gamagora 7 awalnya dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah perubahan iklim yang memengaruhi panen petani. Dibandingkan dengan jenis beras lainnya, Gamagora 7 lebih tahan terhadap kondisi lingkungan dan perubahan iklim.

Nasi Gamagora 7 akan terus tumbuh di tanah kering dan hujan. Ada juga resistensi yang terbukti terhadap hama seperti Planthoppers. Selain itu, Gamagora 7 memiliki periode panen yang lebih pendek sekitar 104 hari dan kemungkinan hasil 9,8 ton per hektar. Ini dapat menarik petani untuk menumbuhkan banyak nasi Gamagora yang bergizi.

Menurut Tarton, terlepas dari volume awal inovasi, Gamagora 7 telah menciptakan beras berkualitas tinggi, yang masih dan kaya akan protein.

“Menggunakan bahan pupuk pupuk yang sangat cerdas yang berasal dari limbah pertanian dapat meningkatkan zat besi dan seng,” katanya.

Implementasi survei dilakukan langsung di Bumi Komunitas Claten, Jawa Tengah dan Regensi Ngawi, Jawa Timur. Kemudian gagasan untuk menghasilkan produk beras berkualitas tinggi dibahas.

Taryone mengakui bahwa proses mengurangi produksi komersial tidak mudah. Mereformasi tanah, penanaman, panen membutuhkan biaya produksi tambahan.

Pengembangan bahan pasokan pupuk SSF juga mahal. Selain itu, tantangan minat petani dalam menanam Ross Gamagora 7, yang masih relatif baru dan masih belum terbiasa di masyarakat.

Sampai sekarang, pengurangan penelitian Gamagora 7 telah berkolaborasi dengan dua industri, yaitu PT. Tuna Ears You Nayottam (Twinn) dan Pt Agri Sparta.

Tarton berharap pra -rice, dengan berbagai keuntungan dan keuntungan dalam menyelesaikan masalah komunitas agro, dapat menarik perhatian industri pada proses pemasaran.

“Beberapa perusahaan tertarik menggunakan teknologi pengembangan beras. Bahkan ada perusahaan swasta yang secara langsung tertarik pada perdagangan beras,” katanya.

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post H-4 Lebaran 2025, 174 Ribu Kendaraan Wara-wiri di 4 Ruas Tol Luar Jawa
Next post Peminat Mobil Bekas Membeludak, Stok Langka dan Harga Terus Meroket