Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tak Perlu Punya BPJS, Bagaimana Kalau Ada RS yang Menolak?

Read Time:1 Minute, 27 Second

LIPUTAN6.COM, IACARTA – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menekankan bahwa program kontrol kesehatan gratis dimaksudkan untuk semua tingkat sosial. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan mengurangi kematian karena penyakit kronis yang sering diakui terlambat.

Kabar baiknya, untuk pemeriksaan kesehatan gratis ini, orang tidak harus memiliki kesehatan BPJ.

Orang dapat mengakses kontrol kesehatan dasar seperti gula darah, tekanan darah dan kolesterol secara gratis di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Puskeys dan sejumlah tempat bekerja sama dengan pemerintah.

Program ini berfokus pada deteksi dini penyakit yang dapat dihindari, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, yang sering memiliki gejala pada tahap awal. Pada deteksi dini, penyakit ini diharapkan akan diatasi lebih cepat dan risiko komplikasi yang lebih serius dapat dikurangi.

Namun, Buda juga menekankan bahwa beberapa penyakit kronis yang serius seperti diabetes serius telah didiagnosis mendapatkan lebih banyak perawatan di rumah sakit dan membutuhkan kesehatan BPJ.

“Jika pasien tidak memiliki BPJ, dia harus mengambil biaya medisnya sendiri,” katanya.

 

Mengenai kemungkinan penolakan pemeriksaan di beberapa rumah sakit atau pusat kesehatan, Budi ingat bahwa semua puskey harus menerima pasien untuk tes kesehatan ini.

“Jika ada Puskesma yang menolak, ini harus diinformasikan oleh media. Itulah tugas media untuk mengkhotbahkan ini secara proporsional,” katanya.

Budi juga menyarankan publik untuk menginformasikan tentang hal ini di media sosial sehingga pihak terkait dapat segera memeriksanya.

Program uji kesehatan gratis ini telah berhasil menjangkau lebih dari 10 juta orang dengan tujuan melibatkan 100 juta orang.

Pemerintah mengharapkan program ini untuk meningkatkan kesadaran publik akan pengujian rutin sebagai tindakan pencegahan yang lebih murah dan lebih efektif daripada perawatan yang lebih mahal.

Budi juga mengakui tantangan penting dalam penerapan program ini. Namun, ia mengatakan bahwa pemerintah diminta untuk memastikan bahwa program ini dapat mengakses seluruh populasi Indonesia, termasuk daerah terpencil.

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Apa itu Refresh Rate 120 Hz di Layar Ponsel?
Next post Kebersihan Mulut yang Buruk karena Salah Menyikat Gigi Bisa Bikin Sakit Kepala dan Badan Sakit Semua