Pegadaian Turun Tangan Bantu Ketahanan Pangan

Read Time:2 Minute, 29 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta PT Pegadaian telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, mengatur instruksi teknis dan keahlian bantuan pertanian Gade yang diintegrasikan oleh Jendra Sodyrian, LSPPO dan Intani, Yogia, Yogyakarta.

Program ini bertujuan untuk membantu dan memperluas peluang bagi kelompok -kelompok pedesaan di daerah dengan barang tertinggi yang berbeda, mempertimbangkan kondisi setempat. Melalui persiapan dan sertifikasi ini, petani harus meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan daya saing di bidang pertanian.

Selain rekomendasi teknis dan tes kompetensi, peserta juga akan mengunjungi berbagai lokasi pertanian yang inovatif, seperti petani organik Merapi dan PT Indoration Mitra Persada 168 untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pertanian organik dan bioteknologi pertanian.

Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini termasuk pesona dan satelit kegiatan pertanian, PT Pegadaian TJSL membesarkan petani, dan mengundang tamu dari berbagai kelompok yang memperhatikan pengembangan sektor pertanian.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat khusus kepada petani sehingga mereka dapat menerima teknologi terbaru dan pertanian berkelanjutan,” kata PT Pegadaian ESG, Yusuf.

Gade Integrated Farming The Gade Integrated Farming adalah inisiatif Program Inisiatif PT Pegadaia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai pelatihan, bantuan, dan pengenalan teknologi pertanian berkelanjutan. Program ini memenuhi upaya untuk menerapkan keamanan pangan nasional dengan memperluas kemungkinan komunitas pertanian lokal.

 

Sebelumnya, memegang Bumn Food, Pt Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Makanan menerima mandat untuk mengimpor 100 ribu ton daging kerbau dari India. Namun, ini tidak dilakukan karena tidak menghadapi kecocokan harga.

Direktur Nutrisi ID SIS Apik Wijayanto mengatakan pemerintah memiliki penunjukan. Itu masih bernegosiasi karena harga yang ditawarkan dari India cukup mahal.

“Jadi kami mendapat (janji), tetapi kemudian, ya, kami juga menegosiasikan harga,” kata Sis Opik dalam konferensi pers di kantor kantor kantor, Jakarta, pada hari Kamis (17.07.2025).

Dia mengatakan proses negosiasi juga dilakukan dengan Kementerian Pertanian. Di Esperanto, ini adalah keputusan dalam negosiasi antara pemerintah kedua negara (Pemerintah Pemerintah/GTOG).

“Saya berharap bahwa dengan bantuan negosiasi ini dengan bantuan Kementerian Pertanian, tentang GTOG, harapan adalah untuk mengurangi harga,” katanya.

Keyakinan nilai impor, SIS Apik mengatakan untuk menjual daging gelembung dengan harga eceran tertinggi (HET) 80.000 rp per kilogram. Dia berharap tindakan itu bisa dilakukan sesegera mungkin.

“Kami juga secara bertahap mengimpornya segera, tetapi setidaknya jangan biarkan harga lebih tinggi,” katanya.

 

Meskipun tidak ada impor tambahan, Sis -apik menyediakan daging gelembung ke Indonesia masih aman. Terutama sebelum puasa Ramadhan dan ID untuk – -pit.

Dia memperhatikan bahwa pengidentifikasi makanan mengendalikan 9 ribu ton daging kerbau, dan stan memiliki 10.000 ton daging kerbau. Jumlahnya cukup, mengingat konsumsi kerbau nasional, hanya 10 ribu ton sebulan.

“Sekarang kita sudah memiliki 19 ribu ton ketika kita memiliki makanan dan pengidentifikasi serangga,” katanya.

Aplikasi Impor

Kementerian Nutrisi (Kemenko Food) yang terkoordinasi secara resmi menunjuk perusahaan yang dimiliki oleh Food (BUMM) untuk impor 100 ribu ton daging sapi dan 100 ribu ton daging kerbau untuk mempertahankan ketersediaan saham internal.

Pada pertemuan koordinasi terbatas (Rakortas) terkait dengan penentuan keseimbangan makanan 2025, yang berlangsung di Jakarta pada hari Rabu (5/2), pemerintah juga menciptakan kuota dengan impor 80 ribu ton untuk perusahaan yang dimiliki negara.

 

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Sederet Tantangan di Pasar Modal pada 2025
Next post