Menkes Budi Gunadi Izinkan PPDS Praktik Dokter Umum, Ringankan Beban Finansial dan Beri Ruang Lebih Layak

Read Time:2 Minute, 46 Second

LIPOTAN6COM, Jakarta – Menteri Kesehatan Indonesia Be Gunadi Sadikin memberikan udara segar kepada peserta dalam program pelatihan untuk spesialis (PPD) di Indonesia. Melalui kebijakan baru, peserta dalam PPD sekarang diizinkan untuk berlatih sebagai praktisi, dan catatan itu mengikuti ketentuan yang berlaku. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi beban keuangan yang merupakan tantangan utama bagi para ahli potensial.

Menurut Menteri Kesehatan Buddha Gunada, banyak peserta PPD memiliki kesulitan keuangan karena mereka tidak memiliki sumber pendapatan selama periode pendidikan. Melalui kebijakan ini, Kementerian Kesehatan menawarkan peluang bagi peserta PPD untuk berlatih sebagai dokter dalam praktik umum sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan yang wajar dengan cara yang benar tanpa merusak kewajiban akademik dan klinis mereka. Legalitas yang sekarang diperkuat oleh hukum

Sebelum menerbitkan undang -undang nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan, hanya sertifikat pendaftaran (PP) yang diizinkan untuk peserta PPDS, yaitu PPDS P. Khusus sebagai hasilnya, praktik sebagai dokter praktik menjadi legal.

Tetapi dengan undang -undang baru ini, hlm. Praktisi umum tetap aktif, bahkan jika peserta mempelajari spesialis. Artinya, mereka sekarang sah untuk praktik sebagai dokter di luar waktu pendidikan klinis.

Kebijakan ini diperkuat dengan mengatur Dewan Medis Indonesia (yang sekarang menjadi Dewan Kesehatan Indonesia) No. 21 tahun 2014. Salinan pertama digunakan untuk administrasi di lembaga pendidikan, sedangkan dua lainnya dapat digunakan untuk menyerahkan izin praktik (SIP) sebagai dokter di luar kegiatan PPDS.

“Kami ingin seorang ahli di Dokter Indonesia memiliki standar yang sama seperti di luar negeri. Mereka tidak boleh membayar untuk studi mereka, tetapi saya dapat terus bekerja sementara saya belajar,” katanya, seperti yang dilaporkan negara saya. 

 

Kementerian Kesehatan menekankan bahwa praktik untuk dokter umum dari peserta PPDS dapat dilakukan di luar rumah sakit pendidikan dengan syarat bagi mereka untuk mengikuti aturan untuk program studi mereka. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar, terutama untuk peserta PPD yang berkantor pusat di universitas, yang sebelumnya tidak menerima insentif seperti peserta PPDS di rumah sakit.

“PPD dapat berlatih di klinik swasta sebagai dokter umum di luar rumah sakit pendidikan yang mengikuti ketentuan program studi mereka,” jelas Dr. Mohammad Syahil, anggota Dewan Kesehatan Indonesia.

Dia menambahkan bahwa setiap program studi memiliki aturan yang berbeda-mereka mengambil praktik setelah tahun kedua atau ketiga, tergantung pada kurikulum mereka.

Kebijakan ini dianggap sebagai penghormatan terhadap latar belakang peserta yang sebelumnya bekerja sebagai praktisi, dan sekarang mereka telah mendapatkan ruang lagi untuk melanjutkan peran mereka.

“Mereka dulu bekerja dan memiliki keluarga. Sistem lama yang tidak memberi cara untuk berlatih tidak sehat,” kata Menteri Kesehatan.

 

Di sisi lain, Menteri Kesehatan juga menekankan pentingnya pengawasan ketat dari jam kerja peserta PPDS di rumah sakit. Dia meminta semua rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan aturan kerja yang disiplin. Jika peserta harus lembur, ia akan memiliki hari berikutnya mendapatkan cukup waktu untuk istirahat.

Menurut Menteri Kesehatan, tekanan psikologis yang berkelanjutan dapat mempengaruhi kualitas dan kesehatan mental peserta.

Dia juga menyoroti beban kerja medis yang masih dikenakan pada peserta PPDS, seperti mendorong tempat tidur pasien atau memberikan hasil laboratorium. Menteri Kesehatan menganggap bahwa tugas -tugas ini tidak boleh bertanggung jawab atas peserta PPDS.

“Ini bukan pekerjaan mereka dan mereka perlu dipantau langsung oleh direktur rumah sakit,” katanya.

 

 

Dengan legalitas praktik, insentif jujur ​​dan kesadaran akan kondisi kerja dan mentalitas peserta, kebijakan ini diharapkan menjadi titik balik bagi sistem pendidikan bagi dokter di Indonesia.

Selain membantu mengatasi masalah keuangan, PPD juga dapat kembali ke profesi mereka lebih kuat dan lebih layak.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Batik Hokokai Mejeng di Osaka Auto Messe, IMX 2025 Bawa Tur LBWK ke Indonesia
Next post DAY6 Bikin MY DAY Meleleh, Pamer Bahasa Indonesia yang Makin Jago Jelang Konser di Jakarta