
Menhub Imbau Pemudik Tak Pulang Kampung pakai Motor Demi Keselamatan
LIPUTAN6.com, Jakakarta – Menteri Transportasi (Monhub) Dadi Purwagand, mengundang penumpang untuk tidak menggunakan sepeda motor saat bepergian ke rumah.
Banding ini disampaikan untuk menjaga keselamatan penumpang di tengah -tengah sejumlah kecelakaan roda dua.
“Penumpang sepeda motor benar -benar kekhawatiran kami, kami juga akan meminta pelancong menggunakan sepeda motor. Keluhan kami jika kami tidak dapat menggunakan kendaraan bermotor, tetapi kami juga tidak memiliki kesempatan untuk melarangnya,” kata Dadi pada konferensi pers tentang pembukaan Leban Post 2025 di Cementhub, Jakakarta.
Menurut Menteri Transportasi, penumpang mesin adalah masalah serius bagi pemerintah. Oleh karena itu, Kementerian Transportasi mendesak penumpang untuk tidak menggunakan sepeda motor.
Namun, untuk pelancong yang masih memutuskan untuk menggunakan sepeda motor, ia ingat bahwa mereka selalu lebih suka keselamatan. Hal -hal yang perlu dipertimbangkan pulang menggunakan sepeda motor
Monhub menyarankan agar penumpang sepeda motor dapat menggunakan kendaraan dengan benar dan benar. Cobalah untuk tidak membawa lebih dari dua orang per sepeda motor.
“Jika homecomer benar -benar ingin menggunakan sepeda motor, gunakan kendaraan dengan benar dan benar, seperti sepeda motor dengan jumlah orang yang berlebihan, jika hanya ada dua, hanya dua,” katanya.
Kemudian Menteri Transportasi juga menunjukkan bahwa penumpang tidak membawa barang berlebihan yang dapat mengganggu keseimbangan kendaraan.
“Dalam kasus -kasus seperti itu yang membatasi bahwa mereka tidak begitu optimal,” Menteri Transportasi menjelaskan.
Selain itu, ikuti aturan mengemudi, gunakan helm dan peralatan keselamatan lainnya sebelum pergi dan mengamankan keadaan sepeda motor dalam kondisi tertinggi.
Hal penting lainnya untuk tidak memaksakan diri Anda untuk mengikuti ketika Anda merasa lelah. Di sisi lain, penumpang juga harus menggunakan informasi dari media jaringan untuk mengetahuinya.
“Lalu ada banyak orang untuk melihat media jaringan untuk mendapatkan informasi, dan kami juga ingin memohon kepada orang -orang yang menggunakan sepeda motor agar tidak memaksakan diri jika, misalnya, lelah dengan istirahat,” katanya.
Sehubungan dengan dukungan dari kenyamanan dua penumpang tertutup, Kementerian Transportasi juga dikoordinasikan dengan Kementerian Agama, sehingga masjid jalan arteri dapat digunakan sebagai tempat untuk beristirahat.
“Kami juga mengoordinasikan Kementerian Agama sehingga kami dapat menggunakan masjid arteri Jalan untuk digunakan sebagai tempat untuk beristirahat bagi para pelancong menggunakan dua kendaraan,” katanya.
Menteri Transportasi berharap bahwa keduanya selalu berhati -hati tentang jalan dan memperhatikan cuaca untuk menjaga jalan tetap aman dan halus, sehingga sangat rentan.
Sebelumnya, Kementerian Agama (KEMANA) mengeluarkan surat edaran (CE) nomor 2 tahun 2025 sehubungan dengan instruksi untuk implementasi liburan Ramadhan dan Idule Fitri pada 1446 H/2025.
Kepala eksekutif Kementerian Agama Komunitas Islam, Abu Rockmad, menjelaskan bahwa kebijakan ini adalah untuk memberikan penumpang layanan yang optimal. Selain operasi yang tak henti -hentinya, masjid juga disarankan untuk menyediakan dana dukungan, seperti toilet bersih, liburan, serta air minum atau penyegaran untuk Tacell.
“Kami ingin memastikan masjid akan menjadi pangkalan bagi para pelancong yang membutuhkan tempat untuk beristirahat dan beribadah selama perjalanan,” kata Abu kepada Jakacarta pada hari Kamis (3. 20.2025).
Selain itu, Kementerian Agama juga mengimbau pemasangan merek masjid yang jelas untuk memfasilitasi akses ke penumpang. Abu mencatat bahwa peran masjid selama rumah kembali harus lebih dari sekadar tempat untuk beribadah, tetapi juga sebagai ruang layanan untuk manusia.
“Lingkaran ini mengingatkan pada masjid Kita sebagai pusat layanan masyarakat, terutama bagi mereka yang dalam perjalanan panjang,” katanya.
Kementerian Agama juga mendesak manajer dan pelancong masjid untuk mempertahankan kemurnian, kenyamanan dan keamanan masjid Musala dan lingkungan Musala. Surat edaran ini akan didistribusikan ke semua wilayah selama dua minggu ke depan, bersama dengan persiapan skenario pengembalian oleh Kementerian Transportasi.
“Kami menginginkan masjid yang ramah dan tepat. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk menerapkan kenyamanan bersama,” tambah Abu.
Dengan ini, Kementerian Agama berharap bahwa penumpang dapat secara optimal menggunakan fasilitas masjid. Selain itu, kami berharap implementasi Homecoming Leban 2025 dapat bekerja dengan lancar, lebih nyaman dan lebih aman.