gbk99

Madura United Imbang Lawan Persita, Ini Kata Alfredo Vera

Read Time:1 Minute, 10 Second

Bogor, mitsubishimotorbdg.com-Madura United, Stadion Pakansari pada hari Jumat, 24 Januari 2025, membawa hasil imbang 1-1 terhadap tuan rumah berlisensi Tangerang pada minggu ke-20 pertandingan League 1 di Bogor. Hasilnya tidak terlalu buruk untuk Laskar Sape Kerrab.

Madura United 55. Fathoni tetap tinggal. Dan Andi Irfan disamakan dalam 63 menit.

Pelatih Madura United Alfredo Vera, lotere adalah hasil yang bagus, katanya. Menurutnya, anak -anak pelindungnya bermain lebih baik daripada Persica. Saya tidak bisa menandai lebih banyak tujuan.

Alfredo Setelah pertandingan, “Meskipun mereka memiliki peluang berbahaya, ada banyak peluang.” Katanya.

Alfredo, permainan tim sangat positif selama pertandingan, tambahnya. Karena, momen -momen tertentu dapat dikuasai dalam permainan dan mungkin memiliki kesempatan untuk memenangkan gol.

Alfredo, Madura United akan bermain musim ini, ada banyak pertandingan, katanya. Timnya percaya bahwa Posiai saat ini akan berada di luar zona musim gugur.

Striker Madura United Andi Irfan mengatakan lotere tidak ada di gawang, yaitu, dia menang. Namun, Irfan masih bersyukur, karena ia dapat membawa pulang poin -poin dari House of Persita.

“Saya harap kami akan mendapatkan tiga poin di pertandingan berikutnya, kata Irfan.

Lotere membuat Madura bersatu dalam peringkat League 1 dengan nilai 13 poin. Kedua tim dalam skor mereka sama dengan Semen Paddan dan Persis. Namun hanya minggu ke -20, 26 Januari 2025 pertandingan Minggu yang akan bermain. Itu benar -benar terjadi, itu dilemparkan ke Persia dari tiga di atas, tiga live.co.id pertama dari 9 Februari 2025

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester United, Minggu 5 Januari 2025 Pukul 23.30 WIB di Vidio
Next post Uya Kuya Kena Semprot Warga AS Gegara Bikin Konten di Lokasi Kebakaran Los Angeles: Monetisasi Penderitaan