
Indonesia-China Tandatangani MoU, Potensi Investasi KIT Batang Sentuh Rp 60 Triliun
Kerjasama Indonesia dan Jaringan terus memperkuat industri internal. Kali ini, Jawa Tengah memiliki potensi untuk berinvestasi dalam RP 60 triliun dalam pengembangan Jawa Java Java yang berenang, sebuah real estat industri terintegrasi (KITB).
Itu ditandai oleh tanda tangan Nota Kesepahaman (MO) antara ITB dan Perusahaan Teknik Konstruksi Negara Tiongkok (CSCEC) untuk memperkuat implementasi Program Taman Taman Dua -Dua (TCTP).
Menteri Koordinasi (Menka) untuk ekonomi Eringha Hartardo menyatakan bahwa potensi investasi di negara industri telah mencapai 60 triliun.
“Kapasitasnya hanya bisa 60 triliun, hanya di Vatire,” Aralalanga, seorang menteri koordinasi di Kittana, mengatakan pada hari Kamis (20.03.2025).
Dia menjelaskan bahwa investasi ini dapat dicapai dengan mengembangkan area 500 ha. Setiap 1 ha lahan industri, sebagaimana dievaluasi, menciptakan dari 50 hingga 60 pekerjaan. Untuk membuka lebih dari 10.000 peluang kerja baru untuk pekerja Indonesia secara keseluruhan.
Sementara itu, ada 3 tempat yang direncanakan bahwa Twin Park adalah tempat untuk dua negara. Yaitu, memotong, memotong, jahitan dan set Banton utara. Dia berharap bahwa perkembangan wilayah itu akan sama dengan kota Cina Shenzhen.
“Informasi L, Twin Twin Park memiliki tiga tempat di dua negara. Jadi, di utara Banton, Vatin di Cemong, vagacosoma, satu. Jadi dengan perkembangan ini kami berharap itu akan berhasil sebagai daerah Shenzhen.”
Menko Airllinga melihat peluang untuk meningkatkan investasi di Indonesia dengan program ini. Dikombinasikan dengan kedutaan China, yang membawa sekitar 20 pengusaha Cina lengkap.
Dia menjelaskan: “Taman buta adalah salah satu pemain yang melihat dua negara. Selain itu, Duta Besar Tiongkok membawa 20 pengusaha Cina yang bekerja di Indonesia.”
Dia menambahkan: “Tentu saja, ini adalah bagian dari Presiden Xi Jinping dan pemahaman Presiden Prabov selama pertemuan di Beijing November lalu.”
Direktur Presiden KITB, di atas Vervan, mengatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya meningkatkan pengembangan infrastruktur, tetapi juga menyajikan standar bidang standar internasional.
“Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memiliki dampak signifikan pada pengembangan STM,” katanya.
Dia menambahkan: “Dengan infrastruktur canggih, ekosistem industri yang kuat dan skema investasi yang menarik, kami berharap daerah tersebut akan menjadi tempat penting bagi investor global.”