Ekonom Paparkan Kelemahan Kebijakan Kuota Impor, Bakal Tekan Daya Saing

Read Time:2 Minute, 3 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta – Pemerintah berencana untuk menghapus kuota impor dalam beberapa barang Indonesia. Salah satu tujuannya adalah mengurangi risiko kuota.

Jadi, kuota impor apa yang sering diberikan pemerintah? Ronnie P. Sasmit, seorang ekonom dari agen dalam tindakan strategis dan ekonomi Indonesia, menyatakan pandangannya. Dia melihat bahwa kuota impor dapat menjadi tanah bagi para pejabat dan pengusaha.

Ronnie mengatakan bahwa kontak dengan LIPUTAN6.com pada hari Selasa (04.22.2025): “Ada juga masalah dengan tingkat ekonomi politik. Ini adalah pejabat, pengusaha, objek, kutipan, pengusaha objek.

Menurutnya, kuota ini adalah batasnya, jadi beberapa pihak mendapat manfaat dari hilangnya pihak lain. Belum lagi fakta bahwa perjanjian lain disediakan untuk impor.

Dia menjelaskan: “Pemerintah mencatat bahwa A, kami tidak tahu bagaimana cara berdagang. Kami tidak tahu kesepakatan apa yang mereka buat atau siapa pemasok impor. Oleh karena itu, sulit dikendalikan.”

Ronnie mengatakan bahwa kelemahan kuota untuk impor adalah kompleksitas kontrol yang dilakukan oleh pemerintah. Termasuk masalah dengan perkiraan saham internal yang membutuhkan penambahan impor.

Ronnie percaya bahwa masalah korupsi dari situasi kuota impor akan memperburuk daya saing produk internal.

Dia menjelaskan: “Masalah kedua dari korupsi ini. Ini juga merupakan bagian dari bumi. Kontrol kemiskinan adalah penyebab korupsi ini.

 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana yang agak menakjubkan untuk menghapus kuota impor untuk banyak barang. Jadi apa tujuannya?

Wakil Menteri Pertanian Sudariono memindahkan niatnya untuk membatalkan impor impor. Misalnya, hadapi tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Dia dengan enggan menggunakan kuota impor dengan sisi -sisi tertentu. Ketika ada industri yang membutuhkan impor bahan baku, ia dapat segera menyajikannya kepada pemerintah sebagai regulator.

“Misalnya, ini membutuhkan impor daging beku, yang hanya industri, jadi ini hanyalah industri impor. Tidak perlu menerima kuota untuk partai -partai tertentu, dan kemudian diatur dalam jumlah tersebut, menurut presiden, ia tidak adil,” kata Sudariono bahwa ia tidak adil. “

Dia khawatir bahwa beberapa orang bahkan bermain dengan penjualan impor impor. Meskipun demikian, terlepas dari apakah kesimpulannya telah dipenuhi sejauh ini.

Dia berkata: “Jika seseorang kemudian menerima kuota, mengingat kuota yang dia jual lagi, maka pengguna akhir dapat menjadi sarana turunan ketiga keempat.

 

Dengan cara yang sama, Arith Pesseti Adi, kepala Administrasi Makanan Nasional (Bapanas), menyampaikan niat Presiden Prabavo, sehingga tidak ada salah satu pihak yang akan mendapat manfaat dari impor impor.

“Ya, itu berarti mudah. ​​Oleh karena itu, jika, tentu saja, sudah ada angka berdasarkan neraca, ada keseimbangan.

Dia menambahkan: “Jadi, ada neraca barang. Jumlahnya harus dihitung. Ini hanya masalah impor kemarin. Ini berarti membuka selebar mungkin, dan bukan hanya 1-2 perusahaan. Ini berarti presiden.”

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Semua, Termasuk Non-Peserta BPJS Kesehatan
Next post Donald Trump Siap Turunkan Tarif TikTok agar Cepat Terjual