BMKG Ungkap Pemicu Bencana di Sumbar

Read Time:1 Minute, 54 Second

Republic.co.id, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisico (BMKG) telah menunjukkan bahwa perekat besar bencana hidrometeorologis di Sumatra barat (Sumatra barat) terstimulasi. BMKG memperkirakan bahwa beberapa daerah di Sumatra Barat masih mengalami hujan lebat minggu depan. 

“Hujan dengan intensitas tebal menambahkan bencana hidrometeorologis (banjir, banjir kilat, mencuci curah hujan lebat, dan lahan) terjadi di I, Tanah Datas, dan Kota Padang,” kata Nubuat Pemimpin BMKG dan tim kerja awal, Ida Pramuwardani ke Republik, Senin (5/13).

Berdasarkan data curah hujan pada 11 Mei 2024 di sekitar wilayah Gunung Marapi, BMKG mencatat hujan dengan intensitas berat. Stasiun Meteorologi Minangkabau melaporkan curah hujan 138,5 mm/hari di Kabupaten Padang Pariaman, Sei Tarab hujan setelah 134,3 mm/hari, hujan setelah x koto pani meninjau Tanah datar Regency 85,5 mm per hari.

Ida mengatakan bahwa sirkulasi kondisi cuaca yang disebabkan oleh bencana hidrometeorologis, antara lain, telah mempengaruhi perairan barat Aceh sejak beberapa hari terakhir. Kondisi ini menyisakan angin dan konvergensi di Sumatra tengah ke utara, gelombang atmosfer aktif Rossby dan kegiatan lokal yang kuat yang menyebabkan udara dan mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatra barat.

“Selain itu, berdasarkan pengamatan jajak pendapat radio pada 11 Mei 2024 pada 12,00 UTC, biasanya kelembaban basah (93-100 persen) hingga serangkaian 500 MB,” kata Ida.

Ida kemudian menyebutkan ramalan cuaca di wilayah Sumatra barat pada periode 13-22 Mei 2024 umumnya berawan. Tetapi ada area yang memprediksi hujan lebat.

“The potential for moderate rain is found in the Kep. Mentawai, western Pasaman, Pasaman, I, Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Lima Pantik Kota, Payakumbuh, Padang Parman, Paroman, Padang, Pesisir Selatan, Solo, Solo, Solo, Solo, Solo, Solo Solo, solo, solo, solo, d, disk, disk, Disk, disk, d, d ,, di sawahlunt, diharya, dios, soloK, soloK, soloK, soloK, soloK, soloK.

Sebelumnya, Badan Bencana Nasional (BNPB) memantau bencana Flash Flash, yang melanda wilayah Sumatra barat pada hari Sabtu (11/5). Hujan kejadian ini mendorong curah hujan dengan intensitas tinggi di daerah gunung ke atas. 

BNPB menerima laporan empat aturan yang berdampak besar pada insiden ini, yaitu I Regency, Kabupaten Tanah Datas, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.  

“Sampai hari Minggu (12/5) pukul 21:00 WIB, korban penuh dicatat karena bencana ini mencapai 37 orang,” kata BNPB Abdul Muhari Information and Communication Center pada hari Senin (13/05/2024). 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Efektifkan Solusi eSIM Komdigi Atasi Penipuan Online? Pakar Siber Beberkan Faktanya!
Next post Lebih Efektif dari Jalan Kaki 10 Ribu Langkah, Naik Turun Tangga bikin Cepat Langsing