Bisakah Tekanan Darah Membuat Anda Tuli? Waspadai Dampak Hipertensi dan Diabetes pada Pendengaran

Read Time:1 Minute, 59 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta – Banyak orang memahami bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi sering dikaitkan dengan risiko stroke. Sementara itu, diabetes dapat mempengaruhi kesehatan mata, ginjal dan jantung. Apakah Anda tahu, bagaimanapun, bahwa kedua penyakit ini juga dapat dipengaruhi oleh telinga?

Diabetes dan hipertensi adalah penyakit sistemik yang mempengaruhi fungsi umum tubuh. Dengan diabetes, salah satu komplikasi umum adalah gangguan pembuluh darah tipis atau dikenal sebagai mikroangiopati.

Menurut Autologist dari telinga dan pusat pendengaran Jakarta, Mitra Kilarga Kelap, rumah sakit Gading Jakarta, Dr. Priyono Tiger Sptht -kl (K), gangguan ini juga dapat mempengaruhi pembuluh darah kecil di telinga bagian dalam, yang mengarah ke ke gangguan pendengaran.

“Dengan kadar gula darah tinggi, pembuluh darah kecil dan saraf dapat rusak di telinga bagian dalam. Kondisi ini mengganggu sinyal saraf dari telinga ke otak, menyebabkan gangguan pendengaran, ”katanya.

 

Sementara itu, dengan hipertensi yang tidak terkendali, aliran darah yang terlalu cepat dapat merusak dinding pembuluh darah. Pembuluh darah, yang menjadi lebih rentan, rentan terhadap kerusakan, termasuk di telinga. Jika pembuluh darah di telinga rusak, sidang dapat terganggu.

“Tuli yang tiba -tiba adalah risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi dan kondisi lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh,” kata harimau pada konferensi pers di sebuah seminar medis, yang baru -baru ini memiliki hak atas kecenderungan terbaru di bidang telinga dari telinga : Layanan Lapangan Auditor Inovatif Diagnostik dan Teknologi

Meskipun kedengarannya menakutkan, ini menegaskan bahwa tuli tiba -tiba dari hipertensi dan diabetes dapat dicegah. “Sekali lagi, penyakit ini dapat dicegah. Penting untuk meningkatkan atau mengendalikan gangguan sistem untuk mencegah gangguan pendengaran, ”tambahnya.

Untuk mencegah komplikasi, seperti tuli mendadak, pasien dengan diabetes dan hipertensi harus menjalani gaya hidup sehat.

Pada pasien dengan cara hipertensi, kalimat dari gaya hidup sehat termasuk latihan rutin 3-4 kali seminggu, penurunan berat badan dengan cara yang sehat dan diet seimbang. Penghindaran makanan tinggi, lemak jenuh dan kolesterol juga penting untuk terus mempertahankan tekanan darah.

Menurut penelitian, penurunan berat badan 1 kilogram dapat mengurangi tekanan darah menjadi 1 mm Hg. Dengan demikian, hilangnya 10 pound dapat memiliki dampak yang signifikan pada kontrol hipertensi.

Sementara itu, pasien dengan diabetes disarankan untuk membatasi asupan kalori dan ada makanan dengan komposisi nutrisi yang seimbang. Disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks dengan 45-60 persen, protein 15-20 persen, lemak 25-30 persen dan serat 25-30 gram per hari.

Selain mempertahankan diet, berolahraga setidaknya 30 menit hingga 3-4 kali seminggu juga dapat membantu mengendalikan gula darah.

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jelang Chinese New Year 2025, Simak Cara Febby Rastanty dan Brandon Salim Sambut Imlek
Next post OJK Targetkan Penghimpunan Dana Pasar Modal Capai Rp 220 Triliun