Bedah Buku dan Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus

Read Time:2 Minute, 20 Second

Jakarta, Universitas Katolik mitsubishimotorbdg.com Indonesia (Unik) Atma Jaya dan Franz Seda Foundation (FSF) telah menyelenggarakan tinjauan corosium dan ulasan buku “Salve Peregrinans Spei!”. Selasa, 25 Februari 2025, di auditorium Semanji yang unik, Semanji dan Justinus, sebuah bangunan 15 lantai di Atmajaya.

Selain itu, acara ini, salah satu serangkaian peringatan Lustum XIII Atma Jaya, mencerminkan kunjungan Rasul Paus Francis ke Indonesia (3-6 September 2024), menyoroti iman, persaudaraan dan pertahanan, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah buku yang merangkum perspektif Indonesia.

Acara ini akan diadakan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, K.H. Dr. hadir. Nasaruddin Umar, M.A., pembicara utama untuk acara tersebut. menyoroti tantangan harmoni di antara komunitas agama Indonesia di tengah -tengah ketidakpastian ini.

“Tantangan kami bukan untuk mengasingkan, tetapi untuk menciptakan ruang yang semakin memperkuat hubungan di antara pengikut agama. Kurikulum pendidikan yang kami desain bertujuan untuk membentuk generasi anak -anak yang memahami agama tanpa menembus melalui pembelajaran,” katanya. Nasaruddin Umar.

Kunjungan Paus Francis pada tahun 2024 menyoroti upaya untuk membangun pengakuan akan pentingnya makna toleransi, dialog, dan kesetiaan, dan untuk menyoroti antusiasmenya untuk membangun perdamaian dalam berbagai masyarakat Indonesia. 

Prof. H. Biyanto, Prof. M. AG, Dasar -dasar Hubungan dengan Republik Indonesia, Departemen Peraturan dan para pemangku kepentingan sebagai pembicara utama di acara khusus ini dan staf ahli Menteri Pendidikan Menengah menyatakan terima kasih kepada penyelenggara buku dan penulis.

“Selamat kepada penulis yang menghasilkan karya -karya luar biasa dan saya berharap ide untuk buku ini akan menginspirasi banyak orang dan terus memperkuat cinta persaudaraan mereka.

Presiden unik Dr. Judah Tulana, Atma Jaya, memimpin hal yang sama. “Konferensi ini adalah cara untuk membangun jembatan koneksi yang terkait dengan nilai -nilai universal baik cinta, kedamaian dan solidaritas. Momentum ini juga merupakan kesempatan yang sangat istimewa untuk memprioritaskan nilai -nilai universal masa depan.”

MGR, Ketua Konferensi Wogers Indonesia (KWI). Antonius Subianto Bunjamin dari OSC menambahkan bahwa kolokium adalah momen kunci dalam membangun beberapa jembatan. Kunjungan Paus Francis ke Indonesia mengingatkan kita akan semua pentingnya dialog, solidaritas, dan pertahanan iman. Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa roh dapat terus hidup dan memiliki dampak nyata pada persatuan sosial dan keadilan sosial Indonesia.

Stefanus Ginting, Direktur Pelaksana FRANS Seda Foundation, terus mengeksplorasi peristiwa sejarah kedatangan Paus Francis melalui forum ini, khususnya dalam sesi peninjauan buku, serta benar, manusia, manusia, manusia, manusia, manusia, dan banyak lagi.

Diskusi menjadi semakin menarik tentang keberadaan sumber daya yang juga merupakan penulis buku Salve Peregrinans Spei! Irfan Amali, Savic Ali, Dr. Phil et al. Mikhael Dua, Dr. Al Mell, Dr. Alimatul Qibtiyah, Profesor Ust. Membahas berbagai topik yang berkaitan dengan toleransi, kedamaian, dan keragaman Indonesia, Fauzi Rahmat, Laila Nihayati dan Rian Fahardi menekankan bahwa kunjungan Paus Francis membawa pesan penting tentang perbedaan dan pentingnya dialog antaragama yang lebih dalam.

Robert Francis memperkirakan paus pertama dari Amerika Serikat yang dipuji oleh Paus Francis. mitsubishimotorbdg.com.co.id 19 Mei 2025

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kemenangan Raymond Muratalla Atas Zaur Abdullaev Buka Duel Vasiliy Lomachenko
Next post Wamen BUMN: Pembagian Dividen ke Danantara Masih Dihitung