
Bagaimana Mengatasi Kecanduan Vape? Ini 5 Cara Efektif Terbebas dari Bahaya Nikotin
LIPUTAN 6.com, Jakarta – Penggunaan rokok listrik atau VAP di Indonesia semakin lazim dalam dekade terakhir. Tren ini bukan hanya gaya hidup, terutama ancaman kesehatan yang serius bagi generasi muda.
Menurut survei tembakau dewasa global Indonesia, jumlah pengguna VAP telah mencapai lebih dari juta juta pada tahun 2021, yang telah tumbuh lebih cepat dari setengah juta pengguna hanya dalam 20 tahun. Dengan pertumbuhan ini, penting untuk memahami bagaimana menghentikan praktik berbahaya ini secara efektif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti risiko kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan VAP, terutama untuk generasi muda. Namun, kabar baiknya adalah bahwa orang Indonesia memiliki berbagai cara efektif untuk berhenti menggunakan VAP.
Berikut adalah lima cara utama yang dapat membantu Anda menghilangkan kecanduan Vap, yang dikutip dari pernyataan resmi yang diterima oleh Health Liputan 6.com, pada hari Jumat, Desember 2024. 1 Menguap
Kecanduan Vap tidak hanya fisik karena nikotin, tetapi juga psikologis. Harapan fisik muncul karena tubuh menginginkan nikotin, yang dapat menyebabkan gejala zat yang rusak seperti perubahan suasana hati dan perilaku jika tidak terpenuhi. Di sisi lain, kecanduan mental sering terlibat dalam suatu sistem untuk mengatasi stres atau dampak sosial.
“Nikotin adalah ancaman fatal bagi generasi muda kita, terutama oleh Vap. Tanpa intervensi segera kita berisiko berurusan dengan krisis kesehatan di masa depan,” Asosiasi Dokter Paru -paru Indonesia, Tembakau dan Kelompok Kerja Ketua Kesehatan, Dr. D Fenni Fitiani Taufik, SPPKR
Nicotine Replacement Therapy (NRT) telah terbukti membantu pengguna menghentikan kecanduan nikotin ke klinik. Misalnya, semprotan quiccist yang di -nikorasi telah terbukti mengurangi keinginan untuk menggunakan rokok nikotin dengan dua miligram rokok nikotin.
Sebuah survei yang diterbitkan dalam jurnal jurnal telah menunjukkan bahwa solusinya memberikan hasil cepat untuk mengatasi gejala zat yang rusak. Metode ini dapat diterapkan pada Indonesia yang memastikan keberadaan produk NRT yang luas dan dijangkau, terutama bagi kaum muda yang berisiko kecanduan uap.
Terapi perilaku kognitif seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu mengidentifikasi pengguna sebagai penyebab penggunaan VAPAP. Dalam kombinasi dukungan dan perilaku NRT, hanya satu metode yang berhenti meningkatkan peluang keberhasilan hingga 25 persen dibandingkan dengan penggunaan satu metode.
Indonesia dapat memanfaatkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskasmus) dan platform digital untuk menyediakan akses ke bantuan profesional yang mudah. Metode ini tidak hanya membantu individu untuk mengatasi aspek fisik tetapi juga praktik psikologis yang mendukung kecanduan VAP.
Negara -negara seperti Inggris telah memulai kesadaran publik yang telah berhasil mengurangi tingkat penggunaan nikotin. Di Indonesia, promosi serupa perlu ditingkatkan, terutama untuk mengajar kaum muda tentang risiko kesehatan.
“Dalam kombinasi dengan aturan yang efektif, program pendidikan dan penghentian, kunci untuk kembali ke tren ini,” kata Feni.
Untuk mengatasi tantangan kehausan uap, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami kebutuhan lokal dan kerja sama antara pemerintah, para ahli kesehatan dan masyarakat. Metode bukti dapat disesuaikan untuk membantu populasi Indonesia seperti dioperasikan di negara lain.
D. D.