Analisa Kelebihan dan Kekurangan Penampilan Timnas Indonesia U-20 saat Mengalahkan India

Read Time:2 Minute, 34 Second

Bola.com, Jakarta -Tim nasional U -20 akhirnya memenangkan kemenangan pertama mereka dalam seri Mandiri Challenge 2025 setelah menderita kekalahan dalam dua pertandingan sebelumnya melawan Suriah dan Jordan.

Dalam pertandingan melawan tim National U-20 India di Stadion Gelora Delta, Jawa Timur, pada Kamis malam (30.01.2025) WIB, Garuda Muda menang dengan hasil dengan empat gol.

Keempat gol ini dicetak oleh Tony Firmansyah, dua gol dari Muhammad Ragil dan satu gol dari Iqbal Gwijangge.

Seri U-20 Tantangan 2025 Mandiri adalah acara pemanas sebelum Piala Asia U-20 2025, yang akan berlangsung di Cina dari 6 hingga Februari.

Garuda Muda bergabung dengan Iran, Yaman dan Uzbekistan dari Group C. Tantangan yang dihadapi Indra Sjafri dan tim timnya cukup serius karena PSSI ingin mencapai kuartal -final.

Ketika permainan melihat kemenangan besar atas India, permainan Pamungkka dan teman -temannya ingin menunjukkan perkembangan yang signifikan dibandingkan dengan dua pertandingan sebelumnya.

Di bawah ini Anda akan menemukan kelebihan dan kerugian dari kinerja tim U-20 U-20 U-20 dalam menangani tim nasional India U-20:

“Kemenangan ini merupakan modal penting bagi tim nasional U-20 Indonesia untuk menghadapi tantangan lainnya,” kata pelatih Indra Sjafri.

Kemenangan tanah longsor dengan hasil 4-0 melawan India tentu karena fakta bahwa Provo Pamungkas dan rekan-rekannya layak mendapatkan penghargaan yang tinggi. Kerugian sebelumnya dengan nilai 0: 2 dari Suriah dan 0: 1 oleh Jordan adalah pelajaran berharga bagi tim Indra Sjafri untuk keluar dari kejatuhan mereka. Apresiasi komprehensif di semua baris membuat Garud baru terlihat lebih kuat, saling percaya dan lebih percaya diri. Hasilnya sangat menggembirakan, empat gol berhasil mencetak gol di gawang India.

Tidak butuh waktu lama, Tony Firmansyah membuka skor melalui tendangan bebas ketika pertandingan hanya empat menit. Di babak kedua, dua gol dari Muhammad Ragil dan Gates dari Iqbal Gwijangge dicetak di babak kedua dan pada menit ke -60 di babak kedua di babak kedua. Nilai plus lainnya, kohesi di antara garis -garis. Jempol untuk memberi para pembela, terutama I Wayan Arta Wiguna sebagai tujuan utama. “Spiderman yang berusia 18 tahun itu adalah milik Bali United beberapa kali.”

Meskipun ada kemenangan besar, tim Garuda Muda masih memiliki sejumlah catatan penting. Di babak pertama, tim lokal sebenarnya memiliki setidaknya tiga peluang emas untuk memberikan gol. Misalnya, Jens Raven, seorang penyerang oleh FC Dordrecht U-21, Belanda, tidak memanfaatkan dua opsi di menit ke-29 dan menit ke-37.

Bahkan di bagian kedua, beberapa opsi hilang. Solusi terakhir masih merupakan pekerjaan rumah yang kuat untuk ditingkatkan oleh tim pelatihan.

Selain itu, pelanggaran yang sering dilakukan oleh gelandang dan pembela yang menyebabkan guncangan bebas harus segera diperkirakan sehingga mereka tidak diulang nanti di babak terakhir Piala Asia U-20.

Indra Sjafri mengakui bahwa kemenangan 4-0 melawan Indonesia meninggalkan banyak pekerjaan. “Tidak selaras dengan apa yang kita harapkan dengan baik, masih banyak yang bisa diperkirakan, ada juga perlindungan yang juga salah,” kata Indra Sjafri.

Jika Anda tidak ingin menjadi tujuan yang mudah di Piala Asia U-20 2025, tim Garuda harus melakukan perbaikan segera mengingat meningkatnya waktu. “Kita harus lebih fokus pada menghadapi Piala U-20 Asia,” kata Jens Raven.

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Menyongsong 2025, Ini Harapan PB PGI untuk Transformasi Kesehatan Indonesia
Next post Bukan Cuma Nikita Mirzani, Asistennya Juga Jadi Tersangka Pemerasan Reza Gladys