
THR Ojol 2025: Informasi Terbaru dan Besarannya
Lipotan6.com, Jakarta – Menjelang Lebaran pada tahun 2025, masalah liburan untuk pengemudi taksi istirahat (THR) untuk pengemudi taksi sepeda motor (OJOL), pengemudi taksi jaringan kembali ke pusat perhatian.
Pemerintah telah memastikan bahwa pengemudi Ojola melintasi Kementerian Tenaga Kerja (Kemaker).
Namun, jumlah Ojol yang akan diterima masih merupakan kuesioner besar bagi jutaan pengemudi di Indonesia. Informasi resmi tentang jumlah THR belum diumumkan secara rinci.
Namun, Kementerian Tenaga Kerja mengeluarkan surat edaran (IF) yang mengatur pasokan THR untuk pengemudi dan kantor pos. Ditentukan bahwa THR diberikan hingga akhir 7 hari sebelum Idul Fitri 1446 H.
Dengan inisiator kinerja yang produktif dan baik, THR menerima 20 % dari laba bersih bulanan rata -rata dalam 12 bulan terakhir.
Namun, untuk pengemudi yang tidak terlibat dalam kategori ini, jumlah THR tidak diumumkan secara resmi.
Informasi yang berbeda tentang jumlah OJOL THR beredar di masyarakat, mulai dari PR. 1 juta hingga RP. 5 juta. Namun, informasi ini tidak mengkonfirmasi kebenaran.
Pemerintah mengundang masyarakat untuk selalu berhubungan dengan informasi resmi dari Kementerian Tempat Kerja atau Perusahaan Sepeda Motor Internet.
Berdasarkan kementerian benda kerja, aturan berikut untuk menyediakan OJOL 2025: Penerima: Semua pengemudi dan kantor pos Internet yang secara resmi terdaftar di perusahaan aplikasi. Waktu Pembayaran: Terlambat 7 hari sebelum Fitri 1446 H. THR Ukuran: 20% dari laba bersih bulanan rata -rata dalam 12 bulan terakhir (untuk driver produktif dan kinerja yang baik). Jumlah THR untuk pengemudi di luar kategori ini belum diumumkan. Formulir Pembayaran: Uang.
Pemerintah akan mengawasi implementasi THR ini untuk memastikan bahwa semua pengemudi Ojola memperoleh haknya.
“Untuk iklan produktif yang baik di kantor pos dan internet, bonus keagamaan liburan disediakan sebanding dengan efek tunai dalam bentuk uang dengan menghitung 20 % dari laba bersih bulanan rata -rata selama 12 bulan terakhir,” kata Menteri Tenaga Kerja Yassierli.
Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja Yassierli mengkonfirmasi Tarif Liburan (THR) untuk pengemudi taksi dari Internet Motorcycle (OJOL) dan Kantor Pos.
THR Like Hari Ray (BHR) Bantuan harus dibayar Mitri Oyol untuk maksimal 7 hari sebelum Idul Fitri 20 -Fitr 2025.
Dia mengatakan ketentuan untuk memberikan bonus taksi di internet telah menjadi kebijakan komando Presiden Prabowo Subian. Ini juga merupakan uang pertama untuk pengemudi Ojola, tidak seperti tahun -tahun sebelumnya.
“Menurut arah Presiden Prabowo, tahun ini pemerintah juga memperhatikan pengumuman dan surat internet,” kata Yassierli kepada konferensi pers di Kantor Kantor Empire, Jakarta, pada hari Selasa (11/2025).
Dia dengan benar meminta perusahaan aplikasi Ojol untuk menyediakan driver BHR dan mitra surat internet. Ditentukan apakah BHR harus diberikan secara tunai.
“Karena alasan ini, saya mengimbau semua perusahaan untuk layanan lalu lintas berdasarkan aplikasi untuk memberikan bonus untuk iklan dan uang internet dalam bentuk uang,” katanya.
Seperti dikutip di Saluran Bisnis Lipotn6co, Menteri Manpower Yassierli mengatakan pasokan BHR ke Ojol dan kurir internet menjadi mandat Presiden Prabowo Subian. Karena alasan ini, ia meminta kepala regional untuk mengawasi implementasi BHR ini.
Ini ditegaskan dalam Menteri M/3/HK.04.00/III/2025 dari 2025 Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus.
“Sebagai bagian dari implementasi memberikan bonus liburan keagamaan 2025 kepada pengemudi dan jabatan kantor pos, saudara laki -laki gubernur diundang untuk memberikan langkah -langkah berikut,” kata Menaker Yassierli, seperti yang ia sebutkan, Rabu (3/3/2025).
Konten melingkar
Pertama, gubernur diundang untuk meyakinkan perusahaan untuk masuk ke daerahnya untuk memberikan bonus hari libur keagamaan dalam lingkaran melingkar melingkar melingkar melingkar melingkar melingkar melingkar melingkar melingkar melingkar melingkar melingkar.
Kedua, gubernur diminta untuk menghubungi perusahaan untuk melapor ke yang sebelumnya, memberikan bonus liburan keagamaan sebelum tenggat waktu bonus liburan agama yang disebutkan di atas.
Ketiga, gubernur diminta untuk mengirim kepala kantor yang menyelenggarakan pekerjaan pemerintah daerah di area kerja untuk bercita -cita dan mengawasi implementasi lingkaran ini.
“Sejauh menyangkut hal -hal ini, saudara laki -laki gubernur diminta untuk mengirim lingkaran ini ke konduktor/walikota dan kepada para pemangku kepentingan yang terkait di wilayah gubernur,” kata Yassierli.