
Perangi Rokok Ilegal, Bea Cukai dan Satpol PP Yogyakarta Edukasi Mahasiswa
mitsubishimotorbdg.com – Unit Polisi Polisi Sipil Yogyakarta dan Yogyakarta bekerja sama dengan kegiatan sosial berjudul “Ilegal Gempur Cigerettes (Gokil) pergi ke kampus” di Universitas Atmajaya di Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan pada 22 Juni, mengambil keuntungan dari dana untuk berbagi produk konsumsi tabo (DBHCHT) sebagai upaya untuk menegakkan hukum Yogyakarta. Kepala Bea Cukai dan Pajak Khusus, Muhammad Mirfad, menjelaskan karakteristik dan risiko rokok ilegal. Dia mengundang siswa untuk memainkan peran aktif dalam menghilangkan sirkulasi rokok ilegal.
“Siswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya untuk menerapkan hukum dan untuk menghindari rokok ilegal di masyarakat,” kata Mirfad.
Ketika menyadari bahwa siswa yang terlibat sedang menjalani Program Konferensi Kerja Nyata (KKN), bea cukai berharap bahwa mereka dapat menjadi perubahan perubahan yang memberikan pendidikan publik terhadap dampak negatif dari rokok ilegal.
Selain itu, ada bahan tambahan yang terkait dengan rokok listrik (logam) yang ditujukan untuk pelecehan narkotika sehingga siswa lebih waspada. Dua hari kemudian, pada hari Senin (22/06), kebiasaan Yogyakarta sekali lagi terlibat dalam kegiatan akademik di Universitas Islam Indonesia (UII).
Bea Cukai Yogyakarta mengikuti undangan untuk menjadi pembicara yang diundang pada konferensi khusus dengan tema “Peran DJBC untuk menangani ekonomi global.” Kepala Bea Cukai dan Pajak Khusus, Widia Ariadi, menjelaskan tugas dan fungsi bea cukai dan masalah terbaru yang terkait dengan siswa.
Dialog terbuka ini melibatkan mereka yang mempelajari program akuntansi dan pajak diploma untuk membahas peran kebiasaan. “Tradisi mengharapkan kegiatan kerja sama dengan akademisi intensif untuk meningkatkan pemahaman tentang bea cukai dan pajak khusus,” kata Widia. Menteri yang terkoordinasi, Yusril, memastikan bahwa pemerintah memberikan perlindungan kepada siswa Indonesia yang terbatas pada Menteri Koordinasi Amerika Serikat, Yusril, memastikan bahwa pemerintah memberikan perlindungan kepada siswa Indonesia yang terbatas di Amerika Serikat.