Ajari Anak Makan Sehat Bisa Dilakukan Sejak dalam Kandungan, Gimana Caranya?

Read Time:1 Minute, 52 Second

Republic.co.id, penggemar jaket untuk makan sayuran biasanya diragukan pada kebanyakan orang tua. Namun, sebuah studi baru -baru ini menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang sehat masih dapat dibuat dari anak di dalam rahim.

Penelitian tentang kerja sama dari Universitas Duram di Universitas Aston dan Universitas Burgundy, melaporkan anak -anak ingat dan lebih suka rasa makanan yang dikonsumsi selama kehamilan. Studi ini memperkuat bukti bahwa preferensi makna mulai terbentuk sebelum kelahiran seorang anak dan berlanjut hingga awal kehidupan.

Sebuah studi yang diterbitkan di majalah selera di jurnal dilakukan dengan menggunakan pemindaian ultra -konsekuensial 4D untuk mengatasi bagaimana janin menanggapi berbagai rasa di dalam rahim. “Studi kami menunjukkan bahwa janin tidak hanya mengetahui dan membedakan rasanya, tetapi juga menciptakan ingatan akan rasa jika sering terpapar selera tertentu selama rahim.

Selama kehamilan, rasa makanan yang dikonsumsi oleh ibu memasuki cairan cairan ketuban mencakup janin. Janin mengalami rasa kombinasi rasa dan bau dengan bernafas dan menelan cairan ketuban.

Pada trimester terakhir kehamilan, sistem sensorik anak telah berevolusi cukup untuk mengenali dan menanggapi molekul rasa. “Plok dapat menemukan rasa yang berbeda dalam jumlah kecil, meresponsnya dan mengingatnya untuk waktu yang lama. Ini berarti bahwa ibu memiliki peran guru pertama untuk menciptakan rasa bayi,” kata peneliti lain, profesor putranya -SHALAL.

Dalam penelitian ini, wanita hamil telah menyewa kehamilan 32 minggu. Awalnya ada 99 peserta, tetapi karena keterbatasan Covid-19, jumlahnya dikurangi menjadi 32 ibu dan anak-anak. Para ibu kemudian dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengkonsumsi kapsul sayuran Kyle dan kelompok lain mengkonsumsi kapsul wortel.

Para ilmuwan menggunakan teknologi ekspresi wajah untuk mengukur respons anak. Mereka mengatakan bahwa dua ekspresi utama, yaitu, “Gistlet of Crying”, yang menunjukkan jijik, dan “tertawa gistlet” yang menunjukkan penerimaan atau preferensi.

Hasilnya menunjukkan bahwa anak -anak yang ibunya mengonsumsi Kyle atau wortel selama kehamilan cenderung memberikan ekspresi yang lebih positif pada aroma yang sama setelah lahir. Prof. Nadja Raisland mengatakan: “Operasi kami di seluruh anak menunjukkan bahwa mereka tampaknya lebih suka bau makanan yang dimakan ibu mereka selama bulan terakhir kehamilan.

Temuan ini memperkuat bukti bahwa janin mempelajari rasa makanan yang dikonsumsi apakah pada sepertiga terakhir kehamilan. Oleh karena itu para ilmuwan menyarankan agar para ibu dapat mengoleskan makanan yang sehat, termasuk konsumsi sayuran biasa selama kehamilan, sehingga anak dapat menyukai sayuran saat lahir.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Usai Sholat Jumat, Apa Amalan dan Keutamaan Lain saat Jumat Terakhir Bulan Ramadan?
Next post Makna di Balik Tradisi Mudik saat Lebaran Idul Fitri di Indonesia, Ketahui Dampaknya