Artificial Intelligence Jadi Tantangan dan Peluang Perpustakaan Kampus

Read Time:1 Minute, 3 Second

Republika.co, TA: Elsya Elsya Prat’ti, Na Nombian University of Librian

Pengembangan Spies Sementara (AI) menawarkan banyak kesulitan untuk kisah pendidikan yang hebat di Indonesia. AI dapat menambahkan data untuk memeriksa informasi, memeriksa layanan kecepatan, dan membuat pengalaman baru untuk perpustakaan pengunjung.

Namun, kombinasi teknologi ini dengan sistem mikroskutik adalah kesulitan. Perpustakaan harus membuktikan bahwa AI dapat digunakan untuk semua pengguna.

Kecerdasan buatan adalah kemungkinan mengubah perpustakaan klasik, seperti buku, majalah, dan referensi lainnya. Teknologi ini dapat mengontrol informasi kontra, memfasilitasi pekerjaan untuk publikasi pribadi Anda, dan memberikan saran pengguna. Mengumpulkan pekerjaan dengan kecerdasan buatan menjadi lebih efektif dan akses ke data lebih mudah bagi siswa dan guru.

Namun, untuk diterapkan, perpustakaan pustakawan dihadapkan pada banyak masalah, terutama dalam sifat lebih banyak kehidupan. Semua universitas memiliki sumber daya untuk berinvestasi dalam keterampilan khusus. Selain itu, personel pustakawan perlu mendapatkan manajemen dan menggunakan keterampilan teknologi ini.

Di sisi lain, siswa harus memiliki teknik baru untuk menggunakan sistem AI -Basad dalam studi dan penelitian. Beberapa siswa tidak terbiasa dengan teknologi ini, jadi pelatihan khusus diperlukan untuk menggunakan AR.

AI, yang diharapkan di ruang pendidikan tertinggi, akan terus tumbuh, memfasilitasi akses ke informasi dan meningkatkan investigasi siswa. Peningkatan teknologi dan perpustakaan, bahkan kotak perbedaan yang mendukung penelitian dan pelatihan di Indonesia bukanlah pusat penelitian.

About Post Author

admin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bioekonomi sebagai Pilar Transformasi
Next post Mengungkap Potensi Besar Energi Bersih di Indonesia