Diabetes pada Gen Alpha: Wamenkes Ungkap Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Read Time:1 Minute, 57 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta – Diabetes anak -anak, khususnya diabetes dalam produksi alfa, memiliki karakteristik diabetes dewasa yang berbeda. Menteri Kesehatan Indonesia, Profesor Dante Saksono Harbuwono, Sp.Pd-Kemd., Ph.D. Apa perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2?

Menurut profesor, diabetes tipe 1 disebabkan oleh gangguan genetik, menghasilkan insulin dalam jumlah pankreas yang sangat kecil.

“Tipe 1 adalah diabetes yang disebabkan oleh kekurangan insulin. Oleh karena itu dikatakan dalam siaran langsung secara langsung atas nama Instagram pribadi @ Dante.harbuwono.

Meskipun terkait dengan gen, diabetes tipe 1 disebabkan oleh gangguan genetik yang ada saat lahir, meskipun tidak genetik atau tidak disampaikan oleh orang tua.

Sebaliknya, diabetes tipe 2, yang dialami orang dewasa, sering disebabkan oleh obesitas, pola makan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik dan faktor genetik.

Profesor itu berkata, “Jika ayah Anda menderita diabetes, anak Anda berisiko diabetes.

Selain faktor genetik, masih ada teori dalam tahap penelitian yang terkait dengan penyebab diabetes tipe 1 anak -anak. Salah satunya adalah penyakit kekebalan tubuh dengan infeksi virus.

Profesor itu berkata: “Infeksi virus yang menyerang pankreas dapat berupa penyakit kekebalan tubuh bahwa pankreas dapat menghasilkan sedikit insulin.” Dante. Tetapi dia juga menunjukkan bahwa teori ini masih membutuhkan bukti tambahan.

Profesor Dante membuat penjelasan menarik terkait dengan hubungan antara diabetes dan berat badan. Dia menemukan bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam mekanisme diabetes di berbagai ras.

“Ada penelitian yang menunjukkan bahwa ras Asia dan Putih atau Eropa bersifat penderita diabetes. Asia tidak perlu berminyak seperti orang kulit putih untuk menjadi penderita diabetes,” katanya.

Di Asia, penyebab utama diabetes adalah masalah produksi insulin pankreas. Berwarna putih, diabetes lebih sering disebabkan oleh resistensi insulin.

“Karena ini, ada orang yang tidak besar, tetapi diabetes,” tambahnya.

 

Juga, Profesor. Dante juga menjelaskan bahwa penderita diabetes dapat berubah. “Semakin banyak diabetes yang tidak terkendali, semakin banyak hal itu akan terjadi nanti. Beratnya sebenarnya akan turun untuk sementara waktu,” katanya.

Ini menunjukkan bahwa banyak orang mengaitkan diabetes dengan obesitas, tetapi keadaan ini dapat terjadi pada individu yang kurus.

Tetapi semua pasien diabetes tidak memiliki berat badan yang berlebihan, tetapi Dante menekankan bahwa obesitas adalah salah satu faktor risiko utama. “Orang besar lebih berisiko diabetes daripada orang kurus,” katanya.

Penjelasan ini menggarisbawahi pentingnya memahami diabetes tidak hanya dalam aspek fisik tetapi juga dalam faktor genetik dan mekanisme tubuh masing -masing individu.

Pengetahuan ini harus meningkatkan persepsi publik untuk menjaga kesehatan yang lengkap.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Berkaca dari Kasus Ria Beauty, Ketahui Prosedur Perawatan Kecantikan yang Sesuai Standar
Next post Bansos PKH dan Sembako Tahap 3-4 Disebar, Warga di Daerah Ini Sudah Kebagian