gbk99

Apa Penyebab Pembuluh Darah di Otak Bisa Pecah?

Read Time:1 Minute, 31 Second

Lipotan6.com, Jakarta, baru -baru ini meninggal seorang dokter yang juga merupakan pencipta konten, Dr. Azmi Fadhlim. Menurut keluarga, penyebab Dr. Azmija meninggal karena kerusakan pembuluh darah di otak. 

Banyak orang biasa tidak memahami kondisi ini. Termasuk penyebabnya.

Selain kasus Dr. Azmi, secara umum, penyebab pembuluh darah dapat dilanggar dapat menjadi konsekuensi dari tekanan darah tinggi sehingga tidak dapat mendukung tekanan ini, dan kemudian mematahkan atau menjadi penyimpangan dalam pembuluh darah sebagai Profesor Dr. Dr. Yuda Tura, Sp.S (K).

“Jadi kasus memecahkan pembuluh darah adalah yang paling penting, kita perlu mengetahui faktor risiko utama,” kata Yuda Tura Antara. 

Dokter, yang berlatih di Rumah Sakit Atma Jaya Iart, terlihat seperti pembuluh darah seperti pipa yang mempengaruhi transportasi cairan yang mengandung oksigen dan nutrisi ke semua bagian tubuh.

Tabung dapat diperluas dan beresiko jika tekanan cairan terlalu kuat dari dalam, di luar kapasitas pipa untuk mempertahankannya.

Pembuluh darah dapat membengkak dan kemudian pecah menjadi pasien dengan hipertensi kronis atau tiba -tiba mengalami tekanan darah tinggi.

 

 

Yuda Tura mengatakan bahwa dinding pembuluh darah tipis atau rapuh juga dapat menyebabkan pot yang rusak.

“Ini rapuh dan ini dapat diangkut genetik atau karena degeneratif atau penuaan. Di mana pipa menjadi rapuh, seringkali pada orang tua tanpa tekanan darah tinggi, pipa rapuh dan mudah pecah,” katanya.

 

Gravitasi melanggar pembuluh darah di otak tergantung pada tingkat pendarahan dan lokasi perdarahan terjadi.

“Volume darah meningkatkan risiko kematian, tetapi juga tempat yang penting. Pendarahan biasanya tidak banyak, tetapi situasinya di batang otak jelas fatal,” katanya.

“Jadi kematian bisa menjadi konsekuensi dari volume atau lokasi besar, bukan hanya volume,” tambahnya.

 Yuda menekankan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, seperti makanan sehat, biasanya melakukan aktivitas fisik, menghilangkan alkohol dan rokok dan menghindari stres untuk mencegah hipertensi.

Kanselir Atma Jaya Unika menyarankan bahwa dia adalah 40 tahun dan lebih untuk mengukur tekanan darah untuk menemukan peningkatan awal.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Travel Influencer Kasih Tips Liburan di Desa Wisata, Riset Dulu
Next post Potret Hendy Setiono Bareng Istri yang Sering ke Luar Negeri Bareng Keluarga