gbk99

Membagikan Momen Tanpa Filter, Merayakan Hari Ibu 2024 dengan Pesan Empati untuk Semua Wanita Hebat

Read Time:2 Minute, 31 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta – Hari Ibu adalah waktu yang tepat untuk merayakan perjalanan yang ditantang, yang menghadap setiap ibu. Dalam kehidupan yang semakin terkait melalui media sosial, kita sering memberikan gambaran yang sempurna tentang kehidupan ibu dan anak -anak.

Namun, untuk saat -saat indah yang disaring, ada banyak halaman lain yang tidak selalu terlihat. Momen -momen ini bisa tidak sempurna, tetapi mereka sangat signifikan bagi ibu dan bisa menjadi pesan empati yang sangat berharga.

Berbagi momen tanpa filter yang menggambarkan realitas dan ketidaksempurnaan dapat membantu ibu merasa lebih terhubung satu sama lain dan kenyamanan bahwa mereka tidak sendirian dalam pertempuran.

Penyanyi itu, Alika Islamadin, berbagi pandangannya tentang bagaimana mereka tidak menyaring momen yang bisa menjadi jembatan untuk menggabungkan ibu -ibu lain. 

Ibu dari putri saya bernama Zulu berkata: “Kadang -kadang saya ingin membagikannya, meskipun kita sering melihat apa yang ingin dilihat orang tentang kehidupan kita di media sosial, ada saat -saat yang tidak selalu indah. Misalnya, anak -anak memiliki masalah makan atau hanya ingin berbagi karena saya tahu banyak ibu yang dapat menghadapi masalah yang sama. “

Alika menekankan bahwa meskipun ada tekanan untuk menunjukkan citra kehidupan yang sempurna, berbagi momen tanpa filter dapat membuat ibunya merasa lebih terhubung dan tidak merasa kesepian saat bepergian.

 

Pandangan ini konsisten dengan psikolog dan pendiri tempat itu, Intan Erlita, dan M.psi. Dia mengatakan bahwa momen yang tidak bersuara adalah momen yang menggambarkan hubungan spontan antara seorang ibu dan seorang anak yang tidak dilipat dan sangat berharga.

Intan menjelaskan bahwa momen -momen non -yang tidak hanya menggambarkan kegagalan, tetapi juga proses pembelajaran yang berharga. “Pita emosional ini alami dan tidak bisa dipaksakan,” tambahnya.

Dengan berbagi momen seperti itu, ibu tidak hanya menunjukkan kelemahan kelemahan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana mereka masih memperlakukan lebih baik setiap hari.

Sebagai ibu, kita sering merasa dituduh harapan bahwa mereka selalu sempurna. Namun, bagaimanapun, menyarankan bahwa kami menekankan dukungan yang lebih besar daripada kritik. “Momen yang tidak berkilau mengetahui bahwa menjadi seorang ibu tidak memiliki sekolah, dan pada saat -saat ini kita belajar dan mengembangkan agar tidak menunjukkan kesempurnaan,” katanya.

Momen -momen yang tidak sempurna ini memungkinkan para ibu untuk merayakan setiap pertunjukan kecil tanpa takut bahwa mereka akan dihukum.

 

Selain itu, berbagi momen tanpa filter dapat membantu mengurangi budaya “ibu”, yang sering terjadi. Dan sebaliknya, saling mendukung dan berbagi cerita, para ibu mungkin merasa lebih dihargai dan legal.

Seperti yang diungkapkan oleh Intan: “Tujuan berbagi adalah untuk mendorong orang lain untuk mengambil momen terbaik dalam hidup dan bertarung dengan budaya ibu, yang sering muncul.”

Dengan cara ini, kita belajar bahwa komunitas dan empati jauh lebih penting daripada kesempurnaan yang muncul di media sosial.

Tidak hanya dukungan moral, tetapi pengakuan juga memainkan peran penting dalam kesehatan mental ibu. Tanpa pengakuan positif, sang ibu mungkin merasa tertekan dan bahkan mengalami masalah mental yang dapat memengaruhi kemakmuran keluarga.

Namun, pengakuan nyata, meskipun sederhana, dapat memiliki pengaruh luar biasa pada ibu, seperti yang disarankan oleh Inkloty.

“Pengakuan atau validasi orang lain sangat penting dalam psikologi manusia, jika masih dalam batasan yang masuk akal,” pungkasnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Cerita Peserta CKG Jalani Cek Kesehatan Jiwa di Puskesmas Tanah Abang
Next post Peluang Berat, Bandung bjb Tandamata Tidak Pikirkan Final Four PLN Mobile Proliga 2025