gbk99

Masalah Kesehatan Mengerikan Ini Intai Masyarakat Indonesia, Batasi GGL Jadi Solusi

Read Time:2 Minute, 30 Second

Republic.co ID, Bogur – Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan statistik Survei Kesehatan Indonesia (Sky) 223, tidak ada penyakit yang ditularkan (PTM) atau penyakit yang tidak diterjemahkan (PTM), yang bukan penyebab terbesar dari tingkat kematian global, regional (Asia Tenggara) dan nasional.

Sebagian besar kematian global (77 persen) ditemukan di negara -negara menengah dan rendah. Di Indonesia, penyebab utama kematian telah menyebabkan penyakit menular PTM dalam tiga dekade terakhir. Statistik meningkatkan masalah kondisi gizi berdasarkan diabetes, penyakit kardiovaskular, stroke, hipertensi dan indeks massa tubuh (BMI).

1. Diabetes mengangkat mengancam

On Wednesday (1/3/225) Nutrics in Acadrics ACADEMY Cadmi in ACADMY CADMY ACADEMY CADMY ACADEMY CADMY in Bogur, Bogur, Bogur, Acadrics Academy Cadmi in ACADMY CADMY ACADEMY CADMY ACADEMY CADMY ACADMY CADMY ACADEMY CADMY:

Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa tiga dari empat tim di Indonesia tidak memahami penyakitnya. Tes kesehatan reguler ini menunjukkan kesadaran publik yang rendah, terutama untuk mengukur kadar gula darah.

Diabetes tidak hanya masalah Indonesia tetapi juga secara global. IDF menyebutkan bahwa diabetes adalah salah satu penyakit paling populer di dunia.

2. Penyakit kardiovaskular, stroke dan tekanan darah tinggi: tren yang berbeda

Data menunjukkan bahwa ruang lingkup penyakit kardiovaskular dan kardiovaskular, stroke dan hipertensi di Indonesia sedikit menurun dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2018, jumlah tekanan darah yang diukur oleh dokter adalah 10,9 persen, sedangkan pada tahun 2023, jumlahnya turun menjadi 8,3 persen. Namun, ketika diukur dengan pengujian langsung, tekanan darah adalah 8,4 persen pada 2018 dan 8,6 persen pada 2023.

Randy mengatakan bahwa meskipun sedikit penurunan, ada ancaman serius bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah dan stroke Indonesia. Faktor risiko seperti pola makan sehat, olahraga dan kebiasaan merokok masih umum di masyarakat. Oleh karena itu, upaya terbatas harus ditingkatkan dengan pendidikan dan iklan gaya hidup sehat.

3. Kasus obesitas dan obesitas

Posisi nutrisi orang Indonesia berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) juga menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan. Selama lima tahun terakhir, kelebihan berat badan, obesitas dan obesitas sentral telah meningkat.

Pada tahun 2018, beratnya adalah 13,6 persen, sedangkan jumlahnya meningkat menjadi 21,8 persen pada tahun 2023. Sementara itu, obesitas telah meningkat dari 36,8 persen menjadi 2023 pada 2018 menjadi 55,3 persen.

Dia menyebutkan obesitas sentral, diukur berdasarkan pinggang (> cm 1 cm untuk pria dan untuk wanita> cm -cm) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa ada risiko tinggi penyakit metabolisme seperti kebanyakan diabetes Indonesia, hipertensi dan penyakit jantung.

4. Kebiasaan makan yang buruk

Kata Randy, salah satu dari tiga orang Indonesia makan gula, garam dan lemak (GGL) makanan goreng sekali sehari). Sekitar dua orang Indonesia juga makan minuman manis, gula, sirup atau makanan manis sekali sehari.

Dia berkata, “Selain itu, Indonesia .7.7.7. Populasi Percents tidak menggunakan buah -buahan dan sayuran selama bertahun -tahun atau lebih,” katanya.

Di sisi lain, salah satu dari tiga tahun -tahun Indonesia dan di atas dianggap sebagai tingkat olahraga yang rendah. Statistik ini menunjukkan perlunya meningkatkan kesadaran akan nutrisi yang seimbang dan pentingnya olahraga yang memadai untuk menjaga kesehatan masyarakat.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Rahasia Potongan Daging Ayam Jadi Banyak untuk Sate, Cocok Untuk Bisnis Jualan
Next post Indonesia Tertinggal Soal Asuransi Kendaraan, Tabrakan di Jalan Ribut Siapa yang Ganti