
Siswa SD di Sukoharjo Alami Gejala Keracunan Usai Makan Menu MBG, BGN Sebut Kesalahan Pengolahan Ayam
LIPUTAN 6. Dadan Hindayan, Kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN), mengatakan dada ayam digantikan dengan telur.
Pada hari Kamis (1/16), Dadan mengatakan di Jakarta: “Sekitar 5 orang melakukan harga yang terluka, mengetahui bahwa ada mual, semua ayam meregangkan dan mengganti.”
Dadan mengatakan bahwa siswa yang beracun menunjukkan tanda -tanda mual. Perawatan segera untuk pejabat dan siswa juga dirawat sesuai dengan metode perawatan.
“Mual dikendalikan oleh petugas dan suguhan berulang kali,” katanya.
Para petugas bermain dengan cepat untuk menarik semua ayam, salah satunya adalah ayam renyah dan kemudian diganti dengan telur yang dimasak.
Dadan mengakui bahwa keracunan adalah karena kesalahan teknis dalam presentasi menu MBG.
“Pemrosesan teknis, mengikuti detailnya, ya,” kata Dadan.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa setelah beberapa siswa dari program MBG SDN Duquoh 03 memiliki acara keracunan makanan di Sukoharjo.
Nasi putih kronis, tepung ayam, sayuran wortel tahu, buah -buahan naga dan susu dalam menu di menu 09.00.
Setelah makan menu, beberapa siswa mengalami gejala seperti mual, pusing, mual.
Sekitar 10 siswa menerima sekitar 10 siswa dari makan dari gejala yang sama dari Kelas 1 ke Kelas 6. Bau ayam tepung juga bau.
Sekolah segera menarik makanan lain dan melaporkan acara tersebut ke Unit Perfeksi Layanan Nutrisi (SPPG) dan Pusat Kesehatan Sukoharjo.
Kunari Mahanani, kepala Pusat Kesehatan Kota Sukoharzo, mengkonfirmasi bahwa porsi ayam tidak sepenuhnya matang. Pernyataan serupa diterima dari Kodim -726 Sukoharjo sebagai Direktur SPPG.
Namun, siswa yang mengalami keracunan makanan tidak memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit. Mereka hanya mengalami gejala cahaya dan diobati dalam bentuk obat dari Puskasmus.