
5 Kunci Utama yang Perlu Dipahami untuk Tekan Angka Konsumsi Rokok Elektrik di Indonesia
LIPUTAN6.com, Jakarta – Penggunaan rokok listrik atau vape telah meningkat secara dramatis di Indonesia dalam dekade terakhir.
Menurut survei tembakau dewasa global Indonesia, pengguna rokok listrik terdaftar sebanyak setengah juta pada 2011. Pada tahun 2021, jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 6 juta.
Angka ini menunjukkan peningkatan dari 0,3 persen menjadi 3 persen dari populasi yang memilih rokok listrik dibandingkan dengan tembakau tradisional.
Di tengah -tengah banyak penggunaan rokok listrik, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menekankan pertimbangan kesehatan penting yang perlu diperhitungkan. Terutama yang berkaitan dengan pengaruhnya terhadap kaum muda.
Menurut seorang spesialis paru -paru, Feni Fitriani Taufik, ada 5 kunci utama untuk situasi vaping Indonesia yang akan dipahami oleh semua orang, yaitu: memahami aspek fisik dan psikologis dari dependen yang bergantung pada vape vape
Vaping, seperti merokok tradisional, memicu kecanduan fisik dan psikologis, terutama didorong oleh kecanduan nikotin.
Ketergantungan fisik berasal dari keinginan tubuh terhadap nikotin, yang, jika tidak terpenuhi, menyebabkan gejala penarikan seperti perubahan perilaku, perasaan, persepsi dan kesadaran.
Di luar kecanduan nikotin, kebutuhan psikologis vaping sering kali memenuhi mekanisme mengatasi stres atau pengaruh sosial, di mana jutaan pengguna rokok listrik melaporkan untuk berhenti tetapi mengalami kesulitan tanpa sistem pendukung yang tepat.
“Dewasa muda, terutama rentan terhadap vaping karena tekanan kelompok atau tren gaya hidup,” kata Feni dalam siaran pers yang dikutip Jumat (12/20/2024).
Salah satu alat yang paling efektif untuk memerangi kecanduan nikotin adalah terapi penggantian nikotin (NRT).
Di negara -negara seperti Inggris, produk -produk seperti Nicorette Quickmist telah dikenal sebagai solusi cepat untuk mengurangi keinginan.
Uji klinis yang diterbitkan dalam jurnal kecanduan menunjukkan bahwa solusi NRT dapat membantu pengguna berhenti merokok atau menguap dengan memberikan bantuan segera dari keinginan untuk merokok listrik.
Studi klinis yang diterbitkan oleh Kenvue 2024 semakin mendukung penggunaan semprotan oral nikotin sebagai strategi yang efektif untuk menghentikan vaping. Sebuah studi menunjukkan bahwa Nicorette Quickmist Mouth Spray mengandung dua miligram nikotin. Ini secara signifikan lebih efektif daripada Plasebo untuk meringankan keinginan untuk menggunakan rokok listrik dengan hasil dalam hitungan menit.
Ini menjadikannya salah satu solusi pertama terapi substitusi nikotin (NRT), yang secara klinis telah berhenti vaping dan saat ini sedang menjalani uji klinis di Uni Eropa, Kanada dan Australia.
Indonesia dapat menggunakan pendekatan yang sama untuk memberikan solusi NRT yang luas dan terjangkau, terutama untuk populasi mudanya. Dengan pasar vape yang berkembang pesat, mengurangi kecanduan nikotin di kalangan remaja Indonesia dapat menjadi salah satu solusi.
Feni menambahkan, bebas dari vaping tidak hanya tentang mengatasi kecanduan nikotin – ini tentang mengubah kebiasaan.
Ketika orang menggunakan terapi penggantian nikotin (NRT) dengan dukungan perilaku, peluang mereka untuk menghentikan peningkatan 15-25 persen dibandingkan dengan menggunakan hanya satu metode.
Sementara NRT membantu mengelola penarikan fisik, teknik seperti kognitif perilaku terapi (CBT) belajar mengenali pemicu dan membangun cara yang lebih sehat untuk mengatasinya.
Kabar baik Indonesia dapat membuat dukungan ini tersedia untuk umum. Baik melalui Pusat Kesehatan Komunitas Lokal (Puskesmas) atau platform digital modern. Bimbingan profesional dapat dilakukan dengan hanya satu kunjungan atau klik.
“Strategi dua arah ini – menangani aspek fisik dan psikologis vaping – mungkin menjadi kunci untuk membantu lebih banyak orang Indonesia berhenti,” kata Ketua Tembakau dan Kelompok Kerja Kesehatan, Asosiasi Respirasi Indonesia.
Negara -negara dengan strategi yang sukses untuk perjanjian pengembalian, seperti Inggris, telah menerapkan kampanye kesadaran agresif yang menyoroti risiko kesehatan untuk vaping.
Namun, Indonesia menghadapi kenyataan lain sebagai pasar vaping yang berkembang tanpa pendidikan kesehatan masyarakat yang kuat untuk mengatasinya. Lubang ini sangat terlihat di kalangan anak muda dan tidak adanya kampanye kesehatan masyarakat yang berfokus pada menjadi tantangan. Sangat penting untuk mendidik orang dewasa muda dan anak muda tentang risiko dan sumber daya untuk berhenti tersedia.
“Kecanduan nikotin, terutama melalui Vape, adalah ancaman serius bagi generasi muda kita. Tanpa intervensi segera, kami berisiko memenuhi krisis kesehatan di masa depan. Aturan efektif dikombinasikan dengan pendidikan dan program berhenti adalah kunci untuk mengubah tren ini,” Feni menjelaskan.
Lansekap vaping terus berubah, sehingga prosedur untuk membantu orang berhenti juga harus terus berkembang.
Sementara Global Research memiliki solusi yang menjanjikan – misalnya, Nicotine Mun Spray yang baru dipelajari – Indonesia memiliki kesempatan untuk menyesuaikan inovasi ini agar sesuai dengan kebutuhan lokal.
Indonesia harus bertindak dengan cepat dan mengambil pelajaran dari praktik global terbaik untuk mengembangkan strategi komprehensif untuk penutupan vaping.
Ini membutuhkan upaya bersama dari para ahli kesehatan yang melakukan penelitian, organisasi sosial yang memberikan dukungan, kepada otoritas kesehatan yang menerapkan program berbasis bukti. Dengan menggabungkan semua bagian ini, Indonesia dapat membangun strategi komprehensif yang bekerja untuk populasinya.
“Menggunakan kombinasi NRT, program bantuan perilaku dan kampanye kesehatan masyarakat tidak hanya akan penting untuk mengurangi kecanduan nikotin, tetapi juga untuk mengatasi meningkatnya penggunaan vape dan mengurangi risiko kesehatan jangka panjang,” simpul Feni.